Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Central Proteina Prima (CPRO) Bidik Ekspor Udang US$100 Juta

Emiten perikanan PT Central Proteina Prima Tbk. (CPRO) menargetkan penjualan ekspor udang olahan mencapai 9.000 ton pada 2018 dengan nilai sekitar US$100 juta. 
Siluet pengunjung mengamati layar informasi Indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (6/9/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Siluet pengunjung mengamati layar informasi Indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (6/9/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perikanan PT Central Proteina Prima Tbk. (CPRO) menargetkan penjualan ekspor udang olahan mencapai 9.000 ton pada 2018 dengan nilai sekitar US$100 juta. 

Wakil Direktur Utama Central Proteina Prima Saleh menyampaikan, fluktuasi rupiah terhadap dolar AS memengaruhi biaya impor komoditas bahan baku pakan budidaya perikanan.

Oleh karena itu, perusahaan berupaya memacu penjualan ekspor untuk mengurangi tekanan nilai tukar. “Kami akan menggenjot ekspor sampai akhir 2018, terutama produk udang olahan,” tuturnya, Rabu (19/9/2018).

Pada 2017, penjualan neto mencapai Rp6,57 triliun dengan komposisi ekspor sebesar 15%. Penjualan ke luar negeri didominasi produk udang olahan, sedangkan pakan perikanan baru berkontribusi di bawah 1%.

Saat itu, penjualan udang olahan berkisar 6.000 ton dengan nilai US$60—US$70 juta. Pada tahun ini, ditargetkan ekspor udang olahan meningkat menjadi 8.000—9.000 ton dengan estimasi nilai pemasaran US$90 juta—US$100 juta.

Per Juni 2018, pendapatan dari produk tersebut mencapai Rp705,07 miliar, naik 32,57% year-on-year (yoy) dari semester I/2017 sebesar Rp531,86 miliar dengan volume penjualan sekitar 6.500 ton. Pemasaran didorong oleh ekspor ke pasar Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang. 

Saleh menuturkan, peningkatan ekspor diharapkan mendorong kinerja keuangan pada 2018. Tahun ini, perseroan membidik pendapatan Rp7,5 triliun dan Earnings before interest, tax, depreciation and amortization (EBITDA) Rp500 miliar—Rp600 miliar. 

Per Juni 2018, perusahaan membukukan pendapatan Rp3,87 triliun, naik 21,87%, dan EBITDA Rp314 juta, tumbuh 19% yoy. Bisnis pakan berkontribusi mayoritas terhadap pendapatan, yakni sejumlah Rp2,96 triliun.

“Target pendapatan dan EBITDA itu dengan perhitungan nilai tukar rupiah Rp15.000 per dolar AS,” ujarnya.

Menurutnya, cukup sulit memerkirakan perolehan laba bersih sampai akhir 2018. Pasalnya, setiap depresiasi rupiah 5% dapat menekan margin EBITDA perseroan sebesar 0,5%. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper