Bisnis.com, JAKARTA – Harga kopi arabika untuk pengiriman Desember merosot karena cadangan pasokan di seluruh dunia yang membludak.
Pada perdagangan Rabu (5/9), kopi arabika di bursa Intercontinental Exchange (ICE) mengalami penurunan 0,35 poin atau 0,34% menjadi US$101,45 sen per pon setelah sebelumnya juga sempat menyentuh US$98,65 sen per pon. Selama tahun berjalan, kopi ICE mencatatkan penurunan sebesar 22,54%.
Dengan harga tersebut, kopi tercatat menyentuh harga terendah untuk kontrak teraktif sejak 1 Agustus 2006. Harganya anjlok untuk sesi kelima, agregat trading-nya naik 37% di atas rata-rata 100 hari.
“Tidak ada alasan bagi harga kopi berjangka untuk naik karena pasokannya yang membludak di Brasil dan sejumlah negara produsen lainnya,” ungkap Nelson Salvaterra, pialang Coffee New Selection di Rio de Janeiro, dilansir dari Bloomberg, Rabu (5/9).
Pengiriman kopi Brasil anjlok 5% pada Agustus menjadi hanya 2,26 juta kantong. Dalam satu kantong berisi kopi arabika seberat 60 kilogram atau sekitar 132 pon.
Pada 31 Agustus, pasokan yang diawasi langsung oleh ICE tercatat melonjak 0,4% menjadi 2,21 juta kantong. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi sejak 6 Mei 2015.