Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspansif, Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Capex Rp350 Miliar

Emiten laboratorium klinik kesehatan PT Prodia Widyahusada Tbk. menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) senilai Rp300 miliar hingga Rp350 miliar pad tahun ini.
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk. Dewi Muliaty saat menggelar konferensi pers terkait perayaan HUT ke-45 perseroan di Jakarta, Senin (23/4/2018)./Bisnis-Tegar Arief
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk. Dewi Muliaty saat menggelar konferensi pers terkait perayaan HUT ke-45 perseroan di Jakarta, Senin (23/4/2018)./Bisnis-Tegar Arief

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten laboratorium klinik kesehatan PT Prodia Widyahusada Tbk. menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) senilai Rp300 miliar hingga Rp350 miliar pad tahun ini.

Rencananya, emiten berkode saham PRDA itu akan menggunakan dana tersebut untuk memperluas jaringan, peningkatan fasilitas, pembelian peralatan dengan teknologi canggih, serta pengembangan sistem informasi dan teknologi (IT).

"Sumber dana capex itu masih berasal dari dana hasil penawaran umum perdana yang sampai saat ini masih tersisa sekitar Rp900 miliar. Kami tidak ada utang di bank," kata Direktur Utama Prodia Widyahusada Dewi Muliaty di Jakarta, Senin (23/4/2018).

Saat melakukan initial public offering (IPO) pada Desember 2016 silam, PRDA mendapatkan dana segar senilai Rp1,14 triliun. Hingga akhir tahun lalu, dana hasil penawaran perdana itu masih terpakai senilai Rp230,4 miliar.

Sehingga, kata Dewi, perseroan masih memiliki ketersediaan dana yang cukup untuk ekspansi. Dua kota yang akan didirikan klinik baru oleh PRDA adalah Sorong, Papua yang telah direalisasikan pada awal tahun ini, serta Jember, Jawa Timur yang akan direalisasikan tidak lama lagi.

"Kami membuka cabang untuk menambah kunjungan sehingga ini menambah pendapatan. Di sisi lain, ada paket-paket khusus dari kunjungan itu, yang tentunya ini juga akan menambah minat masyarakat untuk ke Prodia," jelasnya.

Secara kuantitas, Dewi mengatakan bahwa penambahan jaringan yang akan dilakukan oleh perseroan pada tahun ini tidak akan berbeda dari tahun lalu. Untuk klinik, rencana penambahan sekitar 5 unit sampai 7 unit.

Adapun tahun lalu, PRDA telah menambah sebanyak 7 klinik, dan meningkatkan kualitas 13 kllinik laboratorium. Selain itu, perseroan juga mendirikan 4 klinik spesialis, 26 point of collection (POC) outlet, serta 3 hospital laboratories.

Adapun untuk investasi setiap outlet kata Dewi berbeda tergantung kondisi dan lokasi. Jika klinik yang didirikan berstatus sewa gedung, maka nilai investasi hanya sekitar Rp4 miliar sampai Rp5 miliar.

"Tapi kalau harus membeli lahan dan mendirikan gedung beragam, ada Rp10 miliar, ada Rp15 miliar, tergantung lokasinya," ujarnya.

Sementara itu, sejauh ini perseroan belum mematok target kenaikan laba untuk tahun ini. Adapun pada tahun lalu, PRDA berhasil berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 71,1% menjadi Rp150,8 miliar.

PRDA itu juga berhasil meningkatkan pendapatan bersih sebesar 7,9% menjadi Rp1,46 triliun. Adapun EBITDA perseroan meningkat sebesar 14,3% dari Rp209,07 miliar pada 2016 menjadi Rp239,05 miliar pada tahun lalu.

Total aset perseroan per akhir 2017 senilai Rp1,84 triliun, lebih tinggi Rp24,16 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Aset lancar menjadi Rp1,16 triliun dan aset non lancar menjadi Rp684,35 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper