Bisnis.com, JAKARTA - Emiten industri kelapa sawit dan kayu PT Dharma Satya Nusantara Tbk., (DSNG) mencatatkan kenaikan produksi pada 2017 seiring dengan kondisi cuaca yang kondusif.
Manajemen DSNG melaporkan, pada tahun lalu kinerja perseroan meningkat akibat dampak El Nino yang berlangsung sejak 2015 sudah pulih. Per Desember 2017, produksi tandan buah segar atau TBS perusahaan mencapai 1,55 juta ton, naik 41,6% year on year (yoy) dari sebelumnya 1,09 juta ton.
Rinciannya, produksi TBS nukleus naik 41,3% yoy menjadi 1,38 juta ton dari 2016 sejumlah 977.629 ton. Adapun kontribusi TBS plasma mencapai 115.308 ton pada 2017, meningkat 43,9% yoy dari sebelumnya 43.274 ton.
"Puncak produksi TBS terjadi pada kuartal II/2017 sebesar 444.002 ton, kemudian cenderung menurun sedikit setiap kuartalnya," papar manajemen melalui siaran pers, Kamis (11/1/2018).
Produktivitas pabrik pada tahun lalu juga mengalami peningkatan. Pengolahan TBS naik 34,3% yoy menjadi 1,75 juta ton dari sebelumnya 1,31 juta ton. Pengolahan CPO juga tumbuh 29,4% yoy menuju 403.638 ton dibandingkan 2016 sejumlah 311.952 ton.
Peningkatan produksi juga sejalan dengan pertumbuhan penjualan. Pada 2017, penjualan CPO meningkat 31,5% yoy menjadi 457.973 ton dari sebelumnya 348.391 ton.
Pemasaran kernel sawit atau PK turun 9% yoy menuju 10.067 ton dari 2016 sebesar 11.067 ton. Adapun penjualan minyak kernel atau PKO melonjak 54,7% yoy menjadi 27.003 ton dari sebelumnya 17.451 ton.
Menurut manajemen, kinerja DSNG diuntungkan dengan rerata harga CPO per Desember 2017 yang mencapai Rp8,1 juta per ton, naik 8% yoy dari sebelumnya Rp7,5 juta ton.
Artinya, tahun lalu perusahaan mengantongi penjualan CPO sekitar Rp3,71 triliun, meningkat dari 2016 sejumlah Rp2,61 triliun.
Per Desember 2017, perusahaan memiliki lahan, termasuk nukleus dan plasma, seluas 90.288 hektare dengan umur rata-rata 8,6 tahun. Luas area denga tanaman dewasa mencapai 72.345 hektare.
"Kami terus menelaah persediaan bank tanah yang ada untuk penanaman perusahaan di masa mendatang," imbuhnya.
Bisnis Kayu
Di industri kayu, perseroan memiliki pabrik pengolahan kayu di Jawa Timur dan Jawa Tengah yang memproduksi panel kayu, engineered door, dan engineered flooring.
Sepanjang 2017, penjualan panel kayu menurun 23,4% yoy menjadi 70.679 meter kubik (m3) dari sebelumnya 92.235 m3. Namun, harga rata-rata jual meningkat 8,4% menuju Rp5,27 juta per m3 dari 2016 senilai Rp4,86 juta per m3.
Penjualan engineered doors atau pintu dari kayu solid meningkat 10,8% yoy menuju 66.877 unit dari sebelumnya 59.447 unit. Namun, terjadi penurunan harga jual rata-rata pada 2017 menjadi Rp990.000 per unit dari sebelumnya Rp1,06 juta per unit.
Sementara itu, penjualan engineered flooring pada tahun lalu terkoreksi tipis 0,4% yoy menjadi 1,249 juta m2 dari sebelumnya 1,254 juta m2. Harga jual rata-rata produksi ini meningkat 4,5% yoy menuju Rp390.000 per m2 dari sebelumnya Rp370.000 per m2.
Artinya, pada tahun lalu penjualan produk kayu DSNG berkisar Rp926,81 miliar, turun dari 2016 sejumlah Rp975,25 miliar.
Dalam publikasi sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Dharma Setya Nusantara Paulina Suryanti, menyampaikan sampai dengan September 2017 DSNG mencatat penjualan bersih sebesar Rp3,9 triliun, naik 47,1% yoy.
"Penjualan tersebut sebagian besar disumbangkan oleh segmen usaha kelapa sawit yang memberikan kontribusi sekitar 82,4% dari total penjualan perseroan," paparnya.
Adapun laba bersih mencapai Rp412,4 miliar dalam sembilan bulan 2017, melonjak drastis hingga 2.284% yoy bila dibandingkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp17,3 miliar.