Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DSSA Kantongi Pinjaman US$18,1 Juta

Dian Swastika Sentosa Tbk. (DSSA) mengantongi pinjaman senilai US$18,1 juta dari PT Bank Mega Tbk. untuk memperkuat modal kerja anak perusahaan tidak langsung perseroan yakni PT Manggala Alam Lestari.
Dian Swastika Sentosa. /dss.faberhost.web.id
Dian Swastika Sentosa. /dss.faberhost.web.id

Bisnis.com, JAKARTA – PT Dian Swastika Sentosa Tbk. (DSSA) mengantongi pinjaman senilai US$18,1 juta dari PT Bank Mega Tbk. untuk memperkuat modal kerja anak perusahaan tidak langsung perseroan yakni PT Manggala Alam Lestari.

Corporate Secretary PT Dian Swastika Sentosa Tbk. Susan Chandra mengungkapkan penandatanganan fasilitas pinjaman tersebut diteken pada 16 November 2017. Pinjaman tersebut, lanjutnya, memiliki jangka waktu 7 tahun dengan suku bunga 9% per tahun.

“Fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan untuk mendukung kebutuhan modal kerja PT Manggala Alam Lestari,” katanya dalam keterbukaan informasi, Jumat (17/11/2017).

Menurutnya, pinjaman yang dijamin antara lain dengan jaminan perusahaan PT Sinar Mas itu, secara konsolidasi akan meningkatkan rasio utang terhadap ekuitas perseroan tetapi tidak signifikan. Fasilitas pinjaman tersebut juga dinilai akan memperlancar kegiatan operasional PT Manggala Alam Lestari.

Pada Juni, perseroan juga menambah plafon kredit ke PT Manggala Alam Lestari untuk mendukung kebutuhan modal kerja anak usaha perseroan tersebut.

Susan mengatakan pada 9 Juni 2017, perseroan sepakat untuk mengubah fasilitas pinjaman ke PT Manggala Alam Lestari –anak perusahaan tidak langsung perseroan—dengan menambah plafon dari Rp170 miliar menjadi Rp220 miliar.

Dia mengungkapkan syarat dan ketentuan lain dari fasilitas pinjaman tersebut tetap berlaku dan mengikat.

“Tujuan utama peningkatan plafon pinjaman tersebt adalah untuk mendukung kebutuhan modal kerja di anak usaha perseroan,” katanya dalam keterbukaan informasi, Selasa (13/6/2017).

Perseroan juga telah menandatangani perjanjian pinjaman senilai US$34 juta dengan PT Sarana Multi Infrastruktur yang bertujuan untuk meningkatkan modal kerja.

Susan mengatakan fasilitas pinjaman tersebut ditandatangani kedua pihak pada Senin (19/6/2017). Pinjaman tersebut memiliki jangka waktu tujuh tahun dengan suku bunga LIBOR 1 bulan ditambah 4,55% per tahun.

“Pinjaman tersebut dijamin antara lain oleh aset tetap perseroan. Fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan untuk meningkatkan modal kerja perseroan dan anak perusahaan,” katanya dalam keterbukaa informasi, Senin (19/6/2017).

Dia menambahkan fasilitas pinjaman tersebut akan meningkatkan rasio utang terhadap ekuitas perseroan, tetapi tidak signifikan. Dengan adanya fasilitas pinjaman tersebut akan memperlancar kegiatan operasional perseroan dan anak perusahaan.

Pada Maret 2012, PT Andalan Satria Lestari - anak usaha salah satu emiten Grup Sinarmas PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA).- mengambil alih PT Manggala Alam Lestari senilai Rp20 miliar.

Manajemen DSSA kala itu mengungkapkan pengambilalihan tersebut dilakukan melalui pembelian 20.000 saham milik PT Bumi Kencana Eka Sejahtera, anak perusahaan DSSA dengan kepemilikan lebih dari 99%.

Bumi Kencana Eka Sejahtera bermaksud untuk mengambil alih sebagian besar atau seluruh saham yang dikeluarkan dan disetor penuh dalam Andalan Satria Lestari. Sehingga terjadi perubahan pengendalian atas Andalan Satria Lestari.

Pada Desember 2016, DSSA menambah fasilitas pinjaman untuk anak-anak usahanya. Direktur dan Sekretaris Perusahaan DSSA Hermawan Tarjono mengungkapkan perseroan sepakat mengubah perjanjian fasilitas pinjaman kepada PT Manggala Alam Lestari, anak perusahaan tidak langsung yang dimiliki DSSA.

Perseroan menambah plafon pinjaman dari Rp50 miliar menjadi Rp70 miliar untuk Manggala Alam. Peningkatan plafon tersebut ditujukan untuk mendukung kebutuhan modal kerja anak perusahaan DSSA.

Pada Mei, PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) akhirnya melepas kepemilikan di PT Manggala Alam Lestari usai mengalihkan saham ke PT Gerak Bangun Jaya dengan nilai Rp12,94 miliar.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper