Bisnis.com, JAKARTA—Harga logam dasar di London Metal Exchange (LME) ditutup bervariasi seiring dengan rebound dolar AS akibat meningkatnya data tenaga kerja.
Pada Jumat (7/7/2017), data tenaga kerja AS periode Juni 2017 naik menjadi 222.000 pekerja dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 152.000 pekerja. Angka ini melampaui estimasi analis sejumlah 175.000 pekerja.
Sementara itu, upah per jam naik menjadi 0,2% dibandingkan bulan sebelumnya 0,1%. Namun, angka pengangguran naik tipis menuju 4,4% dari Mei 2017 dan proyeksi konsensus sebesar 4,3%.
Penguatan ekonomi AS yg ditunjukkan data tenaga kerja meningkatkan proyeksi hawkish The Fed. Pada penutupan perdagangan Jumat (7/7/2017), indeks dolar AS (DXY) naik 0,206 poin atau 0,22% menuju 96,008.
Pada penutupan perdagangan Jumat (7/7/2017) di London Metal Exchange (LME), harga timah turun 380 poin atau 1,91% menjadi US$19.565 per ton. Secara year to date (ytd) harga masih terkoreksi 7,38%.
Sementara harga nikel merosot 155 poin atau 1,71% menjadi US$8.920 per ton. Harga merosot 10,98% secara ytd, terendah di antara logam lainnya.
Harga aluminium juga melemah 14 poin atau 0,72% menuju US$1.930 per ton. Sepanjang tahun berjalan, harga menguat 14%, tertinggi di antara logam lainnya.
Adapun tembaga menurun 23 poin atau 0,39% menuju US$5.828 per ton. Sepanjang tahun berjalan harga masih naik 5,28%.
Dalam waktu yang sama, logam timbal naik 12 poin atau 0,53% menuju US$2.296 per ton. Secara ytd, harga naik 13,86%.
Seng juga menguat 8 poin atau 0,29% menjadi US$2.793 per ton. Secara ytd, harga naik 8,42%.
