Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perdana Gapuraprima (GPRA) Anggarkan Rp40 Miliar Untuk Buyback Saham

Bisnis.com, JAKARTA— Emiten properti PT Perdana Gapuraprima Tbk. menganggarkan Rp40 miliar untuk membiayai rencana pembelian kembali atau buyback saham perseroan.
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/6).Antara-Wahyu Putro A
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/6).Antara-Wahyu Putro A

 

Bisnis.com, JAKARTA— Emiten properti PT Perdana Gapuraprima Tbk. menganggarkan Rp40 miliar untuk membiayai rencana pembalian kembali atau buyback saham perseroan.

Kelik Irwantono, Direktur Keuangan Gapuraprima, mengatakan bahwa rencana tersebut telah memperoleh restu pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan yang digelar perseroan pada Senin (19/6/2017).

Proses pembelian kembali tersebut akan berlangsung selama 18 bulan sejak memperoleh restu pemegang saham ini, atau hingga 18 Desember 2018 mendatang.

“Sekarang ini baru persetujuan di RUPS. Setelah ini kami akan mengundang beberapa sekuritas untuk kami finalkan, nanti kami tunjuk sekuritasnya. Jadi, belum ada rencana dari sisi target lembar yang akan dibeli kembali, tetapi rupiahnya tidak lebih dari Rp40 miliar,” katanya, Senin (19/6/2017).

Menurutnya, dana Rp40 miliar tersebut sudah mencakup biaya-biaya yang menyertai proses buyback tersebut. Perseroan akan mengikuti aturan bursa dalam menentukan harga pembelian kembali dari saham perseroan di pasar.

Kelik mengatakan, keputusan ini diambil perseroan karena saat ini saham perseroan diperdagangkan dengan nilai di bawah nilai fundamental perusahaan sehingga tidak mencerminkan nilai fundamental tersebut.

Perseroan menilai, kebanyakan emiten properti lainnya sudah dipergangkan dengan nilai di atas satu kali dari nilai bukunya, sedangkan saham perseroan justru kurang dari satu kali.

Selain itu, perseroan juga berharap dengan aksi korporasi tersebut, likuiditas saham perseroan di pasar dapat meningkat.

Perseroan akan menggunakan laba ditahan dari periode 2016 dan 2017 untuk memenuhi kebutuhan pendanaan tersebut. Pada 2016, laba bersih perseroan mencapai Rp47 miliar. Perseroan hanya melepas Rp12,83 miliar sebagai dividen tunai, sedangkan selebihnya ditahan. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper