Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siap IPO, Armidian Incar Dana Rp818 Miliar

Perusahaan properti di bawah bendera Hanson Group yakni PT Armidian Karyatama mengincar dana segar antara Rp491,25 miliar hingga Rp818,75 miliar dari penawaran umum perdana sebanyak 1,63 miliar saham perseroan.
IPO
IPO

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan properti di bawah bendera Hanson Group yakni PT Armidian Karyatama mengincar dana segar antara Rp491,25 miliar hingga Rp818,75 miliar dari penawaran umum perdana sebanyak 1,63 miliar saham perseroan.

Francis S. Widjaja, CEO Yuanta Sekuritas Indonesia, selaku penjamin pelaksana emisi mengatakan bahwa jumlah saham baru yang dilepas ke publik tersebut setara dengan 20% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah initial public offering (IPO) tersebut.

“Harga yang ditawarkan per lembar saham adalah berkisar antara Rp300 hingga Rp500. Penawaran ini hanya kepada investor domestik, karena kami percaya animo investor lokal mengingat produk dari Armidian ini sangat terkenal,” katanya usai acara due diligence & public expose IPO, Rabu (31/5/2017).

Adapun, Armindian merupakan pengembang yang mengembangkan kota baru Maja bersama Ciputra Group yang kini dikenal sebagai proyek Citra Maja Raya, Banten.

Perseroan memiliki hak atas pendapatan dan laba dari proyek tersebut sebesar 26,5%, sementara sisanya dimiliki perusahaan lannya di bawah Hanson Group yakni PT Harvest Time 23,5%, dan Ciputra Group melalui PT Citra Benua Persada sebesar 50%.

Dalam dua tahun belakangan, Hanson Group dan Ciputra Group telah menjual hampir 8.500 unit rumah di sana dengan nilai marketing sales sekitar Rp1,8 triliun.

Francis mengatakan, perseroan saat ini memang belum membukukan pendapatan dari pengakuan marketing sales tersebut karena aturan akuntansi pada pengakuan pendapatan penjualan rumah tapak mensyaratkan telah dilakukannya serah terima unit.

Namun, dengan begitu, pasar justru sudah bisa menakar potensi pendapatan perseroan pada 2018 hingga 2019 mendatang sebab hasil marketing sales tersebut sebagian besar akan dapat diakui sebagai pendapatan.

Perseroan mengestimasikan laba bersih pada 2018 nanti akan mencapai Rp151,5 miliar dan pada 2019 akan meningkat menjadi Rp191,9 miliar.

Francis mengatakan, dengan estimasi tersebut, bila saham perseroan terjual dengan harga Rp300, maka price earning ratio saham perseroan akan mencapai 16,2 kali pada 2018 dan 12,8 kali pada 2019. Sementara itu, dengan harga Rp500, PER akan menjadi 27 kali pada 2018 dan 21,3 kali pada 2019.

Benny Tjokrosaputro, Direktur Utama Armidian, mengatakan bahwa 70% dari dana hasil IPO tersebut akan dimanfaatkan untuk menambah cadangan lahan, sementara 30% lainnya untuk pelunasan utang kepada pemegang saham, yakni PT Mandiri Mega Jaya.

Benny mengatakan, lahan di Maja sebenarnya masih relatif murah dibandingkan lahan di Jabodetabek. Namun, seiring dengan pengembangan yang dilakukan perseroan di sana, harga lahan-lahan di sekitarnya pun beranjak meningkat.

“Masa depan lahan ini harganya akan cenderug naik. Kita berharap masih bisa membebaskan paling tidak 200 hektar lagi, tetapi itu juga sangat bergantung berapa harga tanahnya saat itu,” katanya pada kesempatan yang sama.

Benny menuturkan, tidak tertutup kemungkinan perseroan akan membidik lahan yang lokasinya agak sedikit berjauhan dari lahan yang kini telah dikuasai perseroan, asalkan masih memungkinkan untuk dibangun infrastruktur penghubungnya.

Saat ini, perseroan memiliki cadangan lahan di Maja, Kabupaten Lebak, seluas 517 hektare. Perseroan sendiri menargetkan pengembangan kota Maja akan mencapai 3.000 hektare hingga 4.000 hektare dalam jangka panjang.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper