Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Reli Tinggi, Harga Kapas Terkoreksi

Harga kapas mengalami koreksi setelah melewati level tertinggi sejak Juni 2014. Namun, komoditas itu diprediksi masih berada dalam tren bullish seiring dengan meningkatnya permintaan.

Bisnis.com, JAKARTA - Harga kapas terkoreksi setelah melewati level tertinggi sejak Juni 2014. Namun, komoditas itu diprediksi masih berada dalam tren bullish seiring dengan meningkatnya permintaan.

Pada perdagangan Selasa (16/5/2017) pukul 9:33 WIB harga kapas kontrak Juli 2017 di bursa ICE New York turun 0,0068 poin atau 0,80% menjadi US$0,8464 per pon.

Sepanjang 2017, harga kapas meningkat 18,58% secara tahunan (year on year/yoy). Tahun lalu, harga bertumbuh 10,44% yoy.

Sebelumnya pada penutupan perdagangan Senin (15/5/2017) harga meningkat 0,0314 poin atau 3,82% menuju US$0,8532 per pon. Ini merupakan level tertinggi sejak 23 Juni 2014 senilai US$0,8752 per pon.

Chief commodities economist INTL FCStone Arlan Suderman mengatakan harga kapas membumbung tinggi akibat meningkatnya permintaan dari Amerika Serikat sebagai eksportir terbesar di dunia.

Menurut data pemerintah, pengiriman ekpor AS pada musim 2016-2017 yang berakhir 31 Juli nanti hingga tanggal 4 Mei 2017 sudah meningkat 76% year on year (yoy). Ini menjadi level tertinggi dalam enam tahun terakhir.

"Ekspor benar-benar kuat, jauh lebih kuat dari yang sudah diantisipasi," paparnya seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (16/5/2017).

President of Nunn Cotton Co. Jim Nunn menyampaikan harga kapas yang naik begitu tinggi memicu aksi jual dalam jang pendek. Apalagi, Juli 2017 merupakan bulan terakhir pemasaran kontrak.

"Pasar juga mengantisipasi penambahan pasokan domestik AS," tuturnya.

Sementara itu, laporan Bank Dunia menuliskan, pada musim 2015-2016 harga kapas bergerak meningkat dari US$1,48 sampai dengan US$1,74 per kg, akibat menurunnya produksi sebesar 20% yoy menjadi 21 juta ton dari sebelumnya 26,2 juta ton. Perhitungan musim dimulai sejak Agustus 2015.

Penurunan tersebut memangkas stok China hampir 2 juta ton. Pada musim 2016-2017, produksi naik tipis menjadi 22,78 juta ton. Adapun rerata harga pada tahun ini dipekirakan meningkat 12,80% menjadi US$1,85 per kg dari sebelumnya S$1,64 per kg.

Lima produsen terbesar pada musim 2016-2017 ialah India, China, AS, Pakistan, dan Brasil yang menghasilkan kapas secara berturut-turut 5,80 juta ton, 4,74 juta ton, 3,75 juta ton, 1,68 juta ton, serta 1,44 juta ton.

Total ekspor dan impor pada musim tersebut cenderung seimbang sebesar 7,85 juta ton. Indonesia merupakan importir kapas terbesar kelima di dunia yang menyerap 685.000 ton.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper