Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Obligasi Medco Energi (MEDC) Tunggu Penawar Terbaik

Emiten minyak dan gas PT Medco Energi Internasional Tbk. masih menunggu penawar terbaik untuk emisi obligasi berkelanjutan II tahap III dengan nilai keseluruhan Rp1 triliun.
/Jibiphoto
/Jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA--Emiten minyak dan gas PT Medco Energi Internasional Tbk. masih menunggu penawar terbaik untuk emisi obligasi berkelanjutan II tahap III dengan nilai keseluruhan Rp1 triliun.

Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro menuturkan penerbitan obligasi dilakukan untuk pembayaran kembali utang. “Obligasi untuk refinancing dan modal kerja,” katanya kepada Bisnis.com belum lama ini.

Sumber Bisnis.com mengatakan seharusnya penawaran awal atas obligasi Medco sudah ditutup pada 26 November 2016. "Namun, dibuka porsi best effort sampai dengan 16 Desember 2016," bisiknya, Kamis (8/12/2016).

Opsi menjual dengan usaha terbaik (best effort) terjadi ketika penjamin emisi berusaha sekuat tenaga unuk menawarkan kepada para investor setelah efek tersebut tidak diminati investor. Menurutnya, waktu penawaran sudah hampir di ujung tahun, maka dibukalah opsi best effort.

Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Friderica Widyasari Dewi mengumumkan pendaftaran obligasi berkelanjutan II Medco Energi Internasional tahap III tahun 2016.

Medco menggelar penawaran umum berkelanjutan melalui obligasi berkelanjutan II dengan target dana yang dihimpun Rp5 triliun. Perseroan telah menerbitkan obligasi tahap I dan II pada 15 Juli 2016, dan 30 September 2016, dengan perolehan dana masing-masing Rp1,25 triliun.

"Perseroan akan menerbitkan dan menawarkan obligasi berkelanjutan II Medco Energi Internasional tahap III tahun 2016 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp1 triliun," ujarnya dalam pengumuman resmi.

Emiten milik pengusaha Arifin Panigoro itu telah mencatatkan emisi obligasi ke dalam penitipan kolektif KSEI untuk penawaran umum. Emiten bersandi saham MEDC itu menawarkan tiga seri dalam emisi obligasi kali ini.

Obligasi seri A memiliki jumlah pokok Rp101 miliar dengan tingkat bunga tetap 10,8% per tahun. Pembayaran bunga setiap tiga bulan dengan tenor 3 tahun dan akan jatuh tempo pada 21 Desember 2019.

Kemudian, obligasi seri B memiliki jumlah pokok Rp4 miliar dengan tingkat bunga tetap 11,3% per tahun. Pembayaran bunga setiap tiga bulan dengan tenor 5 tahun dan akan jatuh tempo pada 21 Desember 2021.

Terakhir, obligasi seri C memiliki jumlah pokok Rp22 miliar dengan tingkat bunga tetap 11,8% per tahun. Pembayaran bunga setiap tiga bulan dengan tenor 7 tahun dan akan jatuh tempo pada 21 Desember 2023.

Sisa dari jumlah pokok obligasi tersebut ditawarkan sebanyak-banyaknya Rp873 miliar akan dijamin secara kesanggupan terbaik alias best effort. Masa penawaran akan dilakukan pada 15-16 Desember 2016.

Bertindak selaku penjamin pelaksana emisi adalah PT CIMB Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Securities Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas.

Dengan penerbitan kali ini, Medco telah merilis obligasi berkelanjutan II senilai Rp3,5 triliun. Perseroan masih menyisakan emisi senilai Rp1,5 triliun yang dibatasi hingga tahun depan.

Emisi obligasi tahap I dan II terbilang memperoleh minat yang tinggi dari investor. Namun, minat investor kali ini terbilang rendah lantaran diterbitkan pada penghujung tahun.

"Obligasi berkelanjutan II Medco Energi tahap IV dan atau tahap selanjutnya, jika ada, akan ditentukan kemudian," tuturnya.

Dalam laporan keuangan Medco per 30 September 2016, disebutkan total liabilitas mencapai US$2,26 miliar dari US$2,2 miliar pada akhir tahun lalu. Pinjaman bank jangka pendek, panjang, dan obligasi jatuh tempo setahun mencapai US$312,81 juta.

Pinjaman jangka panjang dan obligasi setelah dikurangi jatuh tempo setahun mencapai US$1,39 miliar. Sedangkan, ekuitas perseroan mencapai US$746,64 juta.

Pendapatan Medco hingga kuartal III/2016 terkoreksi tipis 0,28% menjadi US$416,88 juta dari US$418,06 juta. Namun, perseroan berhasil membalikkan kerugian US$51,13 juta pada kuartal III/2015, menjadi laba US$22,25 juta pada akhir September 2016.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper