Bisnis.com, JAKARTA - PT Reliance Securities Tbk. meraih pendapatan usaha sebesar Rp81 miliar sepanjang Januari-September 2016. Capain tersebut meningkat 15,35% dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp70,21 miliar.
Presiden Direktur Reliance Securities Jurgantara Usman mengatakan pendapatan usaha RELI tidak terpengaruh secara signifikan atas volatilitas pasar saham domestik.
"Kenaikan pendapatan usaha menunjukkan keberhasilan RELI dalam menjalankan strategi bisnis dan meningkatkan produktivitas kinerja hingga periode ini," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (31/10/2016).
Pendapatan usaha itu bersumber dari pendapatan kegiatan perantara perdagangan efek sebesar Rp19,67 miliar, pendapatan atas pembiayaan transaksi nasabah Rp26,15 miliar, keuntungan atas perdagangan efek Rp3,83 miliar, dan komisi dari transaksi perantara perdagangan efek (obligasi) Rp18,24 miliar.
Selain itu, RELI juga mengantongi pendapatan dari kegiatan penjaminan emisi efek sebesar Rp694,44 juta, serta pendapatan dividen dan bunga Rp12,39 miliar.
Setelah dikurangi beban usaha, RELI menggengam laba usaha sebesar Rp34,4 miliar pada akhir September 2016. Laba tersebut meningkat 29% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp26,57 miliar.
"RELI dapat mengelola dengan baik pengeluaran yang dipergunakan untuk aktivitas operasional sehingga beban usaha RELI hanya naik tipis sebesar Rp3 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Besaran kenaikan beban usaha tersebut relatif stabil, yaitu sebesar 7%," papar Jurgan.
Saat ini, RELI memiliki nasabah yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia dengan keberadaan 18 kantor cabang dan 21 galeri investasi, yang turut mendukung peningkatan pelayanan kepada nasabah individu.
RELI memiliki kantor perwakilan di Jakarta, Tangerang, Bandung, Tasikmalaya, Jogjakarta, Solo, Surabaya, Malang, Denpasar, Pontianak, Balikpapan, Makassar, Pekanbaru, dan Medan.