Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GRUP BAKRIE: Rugi BUMI Membengkak Jadi Rp28,34 Triliun

Kerugian emiten tambang batu bara milik Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membengkak tajam hingga 387,7% menjadi US$2,18 miliar setara Rp28,34 triliun dari US$448,4 juta.
PT Bumi Resources Tbk/Istimewa
PT Bumi Resources Tbk/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA--Kerugian emiten tambang batu bara milik Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membengkak tajam hingga 387,7% menjadi US$2,18 miliar setara Rp28,34 triliun dari US$448,4 juta.

Bumi Resources juga mencatat pembengkakan utang jangka pendek sebesar 13,86% menjadi US$220,78 juta dari US$193,89 juta.

Dalam laporan keuangan 2015 yang baru dirilis pada Selasa (4/10), disebutkan total utang jangka pendek dan jangka panjang hanya tumbuh 1,16% menjadi US$4,19 miliar pada akhir 2015 dari tahun sebelumnya.

Hampir seluruh utang emiten bersandi saham BUMI tersebut akan jatuh tempo dalam satu tahun. Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo tahun ini mencapai US$3,6 miliar dan obligasi konversi sebesar US$375 juta.

Secara keseluruhan, total liabilitas jangka pendek perseroan mencapai US$5,47 miliar, naik 10% dari tahun sebelumnya US$4,93 miliar. Total liabilitas mencapai US$6,29 miliar, melonjak 17,7% dari sebelumnya US$5,34 miliar.

Soal utang, manajemen Bumi Resources akan menyerahkan dan membahas revisi proposal perdamaian pada pertengahan Oktober ini setelah mendapatkan perpanjangan masa resrukturisasi. Majelis hakim telah menentukan batas akhir perpanjangan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) hingga 22 Oktober 2016.

Hingga 31 Desember 2015, total aset Bumi Resources mencapai US$3,39 miliar, merosot 26% dari periode sebelumnya US$4,6 miliar. Defisiensi modal mencapai US$2,9 miliar dari sebelumnya US$745,7 juta.

Sementara itu, pendapatan BUMI pada tahun lalu juga merosot 34% menjadi US$40,5 juta dari US$61,92 juta. Laba kotor terkontraksi 27% dari US$56,21 juta menjadi US$40,5 juta.

Pada periode 2015, kerugian bersih BUMI mencapai US$2,18 miliar setara dengan Rp28,34 triliun dari US$448,4 juta setara Rp5,82 triliun.

Direktur & Corporate Secretary PT Bumi Resources Tbk. Dileep Srivastava mengatakan perseroan membidik target produksi batu bara sebanyak 85 juta ton pada tahun ini. Target itu hanya meningkat tipis 2,4% dari produksi tahun lalu 83 juta ton.

Tahun ini, BUMI menganggarkan belanja modal (capital expenditure/Capex) senilai US$50 juta. BUMI tengah menyelesaikan restrukturisasi utang yang dimiliki perseroan dengan kreditor.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper