Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lego Treasury Stock, TLKM Raih Rp3,3 Triliun

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. mendulang dana Rp3,3 triliun dari hasil penjualan kembali treasury stock.
Telkom Indonesia. /telkom
Telkom Indonesia. /telkom

Bisnis.com, JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. mendulang dana Rp3,3 triliun dari hasil penjualan kembali treasury stock.

Emiten jasa telekomunikasi berkode saham TLKM tersebut menjual kembali 864 juta treasury stock di harga pelaksanaan Rp3.820 per lembar saham. Treasury stock yang dijual kembali itu merupakan treasury stock yang diperoleh dalam Program Pembelian Keempat.

Pada Program Pembelian Keempat yang berlangsung sejak 19 Mei 2011 hingga 19 November 2012 tersebut, perseroan berhasil membeli kembali 2,6 miliar saham dari publik.

Dari penjualan itu, jumlah treasury stock yang masih dimiliki perseroan sebanyak 1,74 juta saham. Penjualan treasury stock pada 29 Juni dibeli oleh empat pihak. Mereka adalah PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan Credit Suisse (Hong Kong) Limited.

Bahana, Danareksa, dan Mandiri Sekuritas merupakan pihak pembeli yang terafiliasi dengan TLKM karena baik langsung maupun tidak langsung dikendalikan oleh pengendali yang sama, yakni Republik Indonesia.

"Adapun, untuk Credit Suisse bukan merupakan pembeli yang terafilitas dengan perseroan," tulis Andi Setiawan, VP Investor Relation PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk., dalam keterbukaan informasi, Rabu (29//20166).

Menurutnya, harga penjualan sebesar Rp3.820 per saham merupakan harga yang tidak lebih rendah dari Rp1.461 per saham yang merupakan harga rerata pembelian kembali treasury stock.

Hargaa itu sekaligus lebih lebih tinggi dari rerata harga penutupan selama 90 hari terakhir sebelum tanggal penjualan, yakni Rp3.563,44 per saham. Harga Rp3.820 merupakan harga penutupan sehari sebelum tanggal penjualan.

Bloomberg melaporkan dana hasil penjualan kembali treasury stock digunakan perseroan untuk memenuhi kebutuhan belanja modal dan modal kerja lainnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper