Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah tipis karenal rilis data yang bervariasi hanya memberikan sedikit kejelasan mengenai kekuatan ekonomi dalam menghadapi rencana kenaikan suku bunga acuan pada awal bulan depan.
Indeks Standard & Poor’s 500 melemah tipis kurang dari 0,1% ke 2.090,10 pada penutupan perdagangan kemarin, setelah diperdagangkan dalam kisaran sempit. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average melemah 23,22 poin atau 0,1% ke level 17.828,29.
"Ada sejumlah hal yang menekan, diantaranya pendapatan kuartal pertama yang kurang memuaskan dan prospek voting Brexit yang buruk,” kata Phil Orlando dari Federated Investors Inc. seperti yang dikutip dari Bloomberg.
Data yang dirilis kemarin menunjukkan kontrak pembelian rumah lama naik ke level tertinggi sejak Oktober 2010, sedangkan penjualan peralatan usaha menurun pada bulan April, yang menunjukkan penurunan industri manufaktur di Amerika. Sementara itu, data yang terpisah menunjukkan tingkat pengangguran turun.
Bursa telah menguat sepanjang minggu ini karena peningkatan predikksi ekonomi mendorong keyakinan bahwa ekonomi AS tidak akan terpengaruh oleh kenaikan suku bunga acuan.
Data sentimen konsumen dan produk domestik bruto direncanakan akan rilis pada hari ini, bersamaan dengan pidato Presiden the Fed Janet Yellen.
Kemungkinan kenaikan suku bunga acuan pada Juni mendatang saat ini menjadi 28% dari 4% pada awal pekan lalu, meskipun turun dari 34% kemarin. Peluang untuk kenaikan pada bulan Juli turun tipis menjadi 51% dari sekitar 54% sehari sebelumnya.