Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada sesi pertama perdagangan Kamis, (31/3/2016).
Berdasarkan pantauan Bisnis, saham BRMS naik 12% ke level Rp56 per saham pada akhir sesi I, setelah stagnan di level Rp50 per saham sejak 7 Agustus 2015.
Saham salah satu emiten tambang milik Grup Bakrie itu juga sempat menguat tajam ke level Rp57 per saham pada 12 Oktober 2015, tetapi kembali turun ke level Rp50 per saham pada 15 Oktober 2015 hingga penutupan Rabu, 30 Maret 2016.
“Saham BRMS mengalami kenaikan yang cukup signifikan dan masuk ke dalam jajaran Top Volume pada hari ini,” papar Analis Reliance Securities Robertus Yanuar Hardy dalam risetnya, Kamis (31/3/2016).
Lebih lanjut dia menilai sentimen positif itu dipengaruhi oleh beredarnya rumor PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) akan diakuisisi oleh PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC).
Dimana saat ini BRMS melalui anak usahanya PT Multi Daerah Bersaing (MDB) masih memegang kepemilikan aktif pada NNT sekitar 18%," tambahnya.
Berdasarkan catatan Bisnis, pemilik Group Medco, Arifin dan Hilmi Panigoro, serta Muhammad Lutfi yang tercatat sebagai Presiden Komisaris Senin (28/3/2016) muncul di Istana Presiden. Pertemuan dengan Presiden Jokowi itu dihubungkan dengan rencananya megakuisisi PT Newmont Nusa Tenggara.
Namun, Lutfi enggan menjelaskan secara rinci maksud pertemuannya saat itu. Dia hanya mengatakan kedatangannya adalah untuk urusan bisnis bukan mengenai tawaran jabatan menteri.
“Urusan dagang kok. Nanti lihat saja Kamis ya,” ujar Lutfi saat itu.
Adapun saham Newmont Nusa Tenggara saat ini dimiliki oleh 56% oleh Nusa Tenggara Partnership B.V, 24% oleh PT Multi Daerah Bersaing, 17,8% oleh PT Pukuafu Indah dan 2,2% dimiliki oleh PT Indonesia Masbaga.