Bisnis.com, JAKARTA--Perusahaan milik pengusaha Erick Thohir, PT Mahaka Radio Integra Tbk. menggelar pencatatan perdana saham (initial public offering/IPO) dan menjadi emiten ke-3 di PT Bursa Efek Indonesia. Bagaimana kinerja keuangannya?
Berdasarkan data yang dirilis BEI, Mahaka Radio yang mencatatkan saham perdana pada hari ini, Rabu (11/2/2016), menjadi emiten ke 523 di BEI dengan kode saham MARI.
Hingga 31 Juli 2015, Mahaka Radio mengantongi laba bersih Rp20,17 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan perolehan selama setahun pada 2014 sebesar Rp16,24 miliar.
Paruh pertama 2015, perseroan meraup pendapatan Rp57,6 miliar dibandingkan dengan setahun pada 2014 sebesar Rp95,05 miliar. Beban operasional mencapai Rp23,75 miliar dari setahun sebelumnya Rp56,08 miliar.
Mayoritas pendapatan perseroan didapatkan dari periklanan radio terutama pada sisi program hingga 52,96% senilai Rp40,04 miliar. Disusul kemudian oleh periklanan radio spot senilai Rp27,36 miliar atau 36,2%.
Laba operasional yang dicatat oleh MARI mencapai Rp33,84 miliar pada Januari-Juli 2015. Pencapaian tersebut hanya terpaut tipis dari perolehan sepanjang periode 2014 sebesar Rp38,96 miliar.
Total aset Mahaka Radio hingga 31 Juli 2015 mencapai Rp170,79 miliar dari akhir 2014 sebesar Rp165,66 miliar. Sedangkan, liabilitas mencapai Rp94,6 miliar dari Rp111,95 miliar dan ekuitas Rp76,19 miliar dari Rp53,7 miliar.
Mahaka Radio memiliki bisnis inti investasi, jasa konsultan, media digital dengan mayoritas anak usaha di bidang penyiaran radio. Perusahaan ini berdiri pada 4 Juli 2006 dengan kantor pusat di Menara Imperium Jalan H.R. Rasuna Said Jakarta.
Saham MIRA akan dicatatkan di papan pengembangan pada sektor perdagangan, jasa, dan investasi. Saham MIRA dicatat di dalam subsektor periklanan, percetakan, dan media.
Setelah go public, kepemilikan saham Mahaka Radio terdiri dari PT Beyond Media (52,2%), PT Mahaka Media Tbk. (17,4%), PT Fajar Mentari (10,23%), PT Pratama Prima Utama (0,17%), dan publik (20%).
