Bisnis.com, JAKARTA— PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun depan sekitar Rp2 triliun-Rp3 triliun atau lebih rendah dari belanja modal tahun ini.
Christian Kartawijaya, Direktur Utama PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) mengatakan hingga akhir tahun ini perseroan diprediksi akan mengeluarkan belanja modal hingga Rp4 triliun. Hingga saat ini sudah terealisasi sekitar Rp2,1 triliun.
Pengeluaran terbesar dari capex digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik semen terintegrasi dengan teknologi brownfield (pabrik P14) di Kompleks Pabrik Citereup, Bogor.
Investasi pabrik tersebut sekitar Rp5,5 triliun-Rp6,5 triliun dengan kapasitas 4,4 juta ton per tahun. Adapun, pabrik tersebut ditargetkan rampung pada kuartal I/2016. Bila pabrik di Citeureup tersebut beroperasi tahun depan, maka kapasitas semen perseroan menjadi 25 juta ton per tahun. Sementara, pada 2020 kapasitas perseroan diharapkan bisa bertambah 5 juta ton-8 juta ton.
“Dengan demikian, pengeluaran untuk P14 tahun depan hanya tinggal sedikit, sekitar Rp2 triliun-Rp3 triliun cukup untuk belanja modal kami,” kata Christian usai acara paparan public expose di Jakarta, Senin (9/11).
Belanja modal tersebut juga akan digunakan untuk ekspansi proyek strategis lainnya, terutama untuk perizinan, studi, dan sebagainya. Belanja modal juga akan digunakan untuk membiayai pembangunan 2 proyek greenfield dengan kapasitas 2,5 juta ton, yang terletak di Jawa Tengah dan luar Jawa.
