Bisnis.com, JAKARTA – Program makan bergizi gratis yang menjadi andalan Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan mulai berlangsung pada 2 Januari 2025. Emiten perunggasan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) pun terus menyelaraskan kemungkinan kerja sama terkait program tersebut.
Head of Business Development & Strategy JAPFA Gabriella Santosa mengatakan sejauh ini Japfa masih dalam proses memahamkan program makan bergizi gratis yang saat ini dirancang pemerintah. Apabila telah jelas, Japfa kemudian akan langsung menyelaraskan dengan kemungkinan peluang kerja sama atau keterlibatan dalam program tersebut.
"Kami sudah konsisten sampaikan, kami support apa saja bentuknya. Sebenarnya kami dalam posisi menunggu detailnya," ujar Gabriella setelah seminar bertajuk JAPFA for Indonesia Emas 2045: Nurturing Collaboration in Food Security pada Kamis (5/12/2024) di Jakarta.
Adapun, ia menjelaskan sejauh ini, Japfa menilik berbagai kemungkinan peluang keterlibatan atas program makan bergizi gratis. "Kami lihat posisi kami untuk koordinator kemitraan dari sisi produksi," tutur Gabriella.
Japfa pun menurutnya bisa memastikan keamanan dari bahan baku pangan yang digunakan dalam program makan bergizi gratis.
"Kami juga bisa bantu pemerintah, desain agar tidak terlalu banyak layer atau rantai pasok makanan, jadi kami efisienkan," ujar Gabriella.
Baca Juga
Sebelumnya, Japfa telah menggaet Yayasan Edufarmers bersama Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan, Universitas Indonesia (PKGK UI) dalam melakukan studi terkait makan bergizi gratis.
Dalam pelaksanaannya, lebih dari 1.000 anak sekolah dasar, taman kanak-kanak dan balita mendapatkan makanan bergizi pada periode Mei-Juni 2024 lalu. Pelaksanaannya menyasar lima kota yakni Padang, Sragen, Mempawah, Malang dan Makassar dengan wilayah cakupan studi meliputi daerah sekitar unit operasional Japfa.
Studi tersebut menguji tiga model pemberian makan bergizi, yakni ready to rat (RTE), ready to cook (RTC) dan swakelola. Studi juga bertujuan melihat efektivitas setiap model sekaligus memantau proses produksi, pemenuhan kebutuhan gizi, hingga distribusinya.
JPFA sendiri memiliki produk unggulan berupa pangan olahan seperti daging ayam, telur ayam, hingga susu. Tahun ini, JPFA tengah dalam upaya strategis memperkuat segmen hilirnya yaitu melakukan ekspansi dan pengembangan pasar, khususnya pada daerah-daerah yang masih memiliki potensi pasar yang besar.
Selain itu, perseroan memperluas distribusi penjualan produk dengan melakukan penetrasi ke pasar tradisional. Hal ini sejalan dengan sinergi yang dilakukan dengan menggabungkan distribusi produk-produk olahan. JPFA juga akan melakukan berbagai program promosi untuk menjaga loyalitas konsumen.
Dalam menjalankan upayanya tersebut, JPFA telah menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp2 triliun pada 2024.
Sebagaimana diketahui, program makan bergizi gratis yang menjadi andalan Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan mulai berlangsung pada 2 Januari 2025.
Program itu direncanakan menyasar ibu hamil, ibu menyusui, anak balita dan seluruh anak sekolah dari mulai dari PAUD hingga SMA negeri maupun swasta. Sasaran lokasinya juga akan mencapai seluruh Indonesia, dengan suplai bahan dipasok secara lokal.
Pemerintah menargetkan penerima program makan bergizi gratis dapat mencakup 82,9 juta jiwa pada 2027 mendatang.
Pada Januari 2025, pemerintah akan mulai menjalankan program secara masif, mulai dari 923 titik. Kemudian, cakupan program berkembang menjadi 2.000 titik pada April 2025 dan menjadi 5.000 titik pada Juli-Agustus 2025.