Bisnis.com, NEW YORK – Spekulan bertaruh bahwa harga kakao akan masuk tren penguatan selama dua tahun ke depan. Alasannya, kekeringan yang terjadi di kawasan Afrika Barat bisa membuat pasokan kakao global terancam defisit.
Pada perdagangan hari ini, harga kakao berjangka di Intercontinental Exchange (ICE) turun 2,24% menjadi US$2.887 per metrik ton.
Sameer Samana, analis Wells Fargo Investment, mengatakan pasokan kakao berpotensi terpengaruh seiring dengan kondisi cuaca yang berpotensi menekan produksi kakao beberapa produsen besar di Afrika Barat.
“Cuaca akan menjadi faktor yang tidak terduga dalam jangka pendek dan mendorong harga untuk jangka panjang,” ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Senin (4/5).
Ecobank Transnasional Inc. memangkas proyeksi produksi kakao Ghana untuk untuk bulan lalu menjadi turun ke level 730.000 ton atau level terendah dalam lima tahun terakhir.
Carlos Mera Arzeno, analis Rabobank International, mengatakan harga kakao akan tertekan dalam jangka pendek seiring panen kakao akan dimulai.
Namun, tampaknya pasar juga tengah fokus kepada potensi kekeringan di Afrika Barat.