Bisnis.com, JAKARTA— Bursa emerging market terus melemah setelah data ekonomi China dilaporkan kurang menggembirakan dan munculnya spekulasi terkait rencana penaikan suku bunga oleh bank sentral AS.
Indeks MSCI Emerging Markets turun 0,3% menjadi 941,12 sekaligus melanjutkan pelemahan berturut-turut selama sembilan sesi perdagangan. Sedangkan produk industri China, investasi dan penjualan ritel tercatat di bawah perkiraan selama Januari dan Februari. Artinya kondisi itu menunjukkan diperlukannya kebijakan stimulus.
Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,2%. Ekuitas di bursa Dubai melemah 1,5% dan Indeks S&P BSE Sensex India turun 0,2%.
Sedangkan Ibovespa Brasil menguat untuk pertama kalinya dalam enam hari. Penguatan itu dipimpin oleh saham-saham sektor perbankan.
“Data makro ekonomi China melemah dan hal itu menunjukkan bahwa pelonggaran kebijakan moneter akan dilanjutkan,” ujar Hertta Alava, head of emerging markets FIM Asset Management Ltd. sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (12/3/2015).
Indeks MSCI emerging market dilaporkan melemah 1,6% pada tahun ini, sedangkan Indeks MSCI World menguat tipis.