Bisnis.com, JAKARTA—Bursa emerging market melemah hingga hari ketiga akibat kekhawatiran pertumbuhan ekonomi China lebih rendah dari perkiraan.
Bursa Shanghai mengalami penurunan tertinggi dalam sebulan di tengah munculnya spekulasi bahwa penjualan saham baru akan mengalihklan dana dari ekuitas saat ini.
Lira Turki melemah akibat spekulasi penurunan tingkat bunga, sedangkan rubel Rusia melemah selama dua hari sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (4/3/2015) .
Pertumbuhan ekonomi China ditargetkan sekitar 7% untuk tahun ini atau di bawah target pada tahun sebelumnya.
“Pelemahan pertumbuhan ekonomi China masih menjadi perhatian utama,” ujar President Direktur PT Samuel Aset Manajemen Agus Yanuar seperti dikutip Bloomberg, Rabu (4/3/2015).
Dia mengatakan keputusan China untuk menurunkan tingkat bunga bukan langkah terakhir, dan pemerintah negara itu harus memacu pertumbuhan ekonominya.
Indeks MSCI Emerging Markets turun 0,3% menjadi 985,80.