Bisnis.com, JAKARTA— Bursa saham emerging market melemah ke level terendah dalam sepekan, menyusul anjloknya saham sektor energi karena mengikuti pelemahan harga minyak selain munculnya kekhawatiran atas krisis di Ukraina.
Pasar terus memantau perkembangan di Ukraina setelah pembicaraan damai yang dipelopori Eropa dikhawatirkan tidak bisa menyelesaikan bentrok bersenjata tersebut.
Saham MediaTek Inc. anjlok ke level terendah sejak Juli 2010 di Taipei setelah angka penjualan kuartal terakhir perushaan itu turun di bawah perkiraan.
Bursa Brasil Ibovespa melemah 1,8%. Sedangkan saham perusahaan China naik setelah spekulasi muncul pemerintah negara itu akan melonggarkan kebijakan moneter akibat angka inflasi yang rendah.
Indeks MSCI Emerging Markets turun 0,6% ke posisi 966,83. sedangkan harga minyak mentah melemah akibat spekulasi atas lonjakan suplai yang akan menambah pasok global.
“Saya berpikir krisis di Ukraina tidak akan bisa diselesaikan,” ujar Maarten- Jan Bakkum, Analis ING Groep NV sebagaimana dikutuip Bloomberg, Rabu (11/2/2015).
Dia mengaku tidak tahu bagaimana semua pihak bisa saling berdamai, sedangkan dalam jangka menengah dan panjang risiko China akan semakin menjadi penting untuk diperhitungkan.