Bisnis.com, JAKARTA – Hasil produksi minyak sawit Malaysia diperkirakan turun pada Desember 2014 dan Januari 2015 menyusul bencana banjir yang melanda sejumlah daerah di negeri jiran itu.
Alvin Tai, analis RHB Investment Bank Bhd, mengatakan output komoditas itu akan mengalami kontraksi sekitar 20% pada Desember dari 1,75 juta metric-ton pada bulan sebelumnya.
“Pada titik ini, pasti akan ada panen yang gagal. [Banjir] memperburuk siklus penurunan produksi,” ujarnya seperti dikutip Bloomberg, Rabu (31/12/2014).
Harga minyak kelapa sawit (Palm Oil) menuju kenaikan kuartalan pertama tahun ini, saat Malaysia mengalami banjir terburuk dalam satu dekade terakhir akibat hujan deras (monsoon rains).
Reli harga tersebut memangkas kerugian tahunan yang disebabkan oleh penurunan harga minyak global.
Commodity Weather Group LLC memprediksi pola cuaca –basah (wet weather) dapat mengancam panen tanaman tropis minggu depan.