Bisnis.com, JAKARTASetelah tertunda cukup lama, PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk. akhirnya akan merambah pasar mancanegara setelah siap menjalankan pabrik kertas kertas barunya dengan kapasitas 260.000 ton per tahun, akhir bulan ini.
Direktur Keuangan Kertas Basuki Rachmat Indonesia (KBRI) Rizalsyah Riezky mengatakan beroperasinya pabrik baru tersebut ( PM3) memungkinkan perseroan untuk menembus pasar Asean.
Sekitar 50% hasil produksi akan kami ekspor ke negara-negara Asean. Permintaannya sudah ada, ujarnya usai paparan publik KBRI, Rabu (3/12/2014).
KBRI sebenarnya sudah mulai membangun pabrik baru tersebut pada 1995 lalu, namun pekerjaannya terhenti di 1997 karena krisis moneter yang menghantam Indonesia. Saat itu, pembangunannya sudah mencapai 90%.
Adapun untuk merampungkan pabrik tersebut, biaya yang dibutuhkan tahun ini senilai US$45 juta. Untuk itu, perseroan telah menandatangani pinjaman sindikasi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank QNB Kesawan Tbk., dan PT Indonesia Eximbank senilai US$70 juta.