Bisnis.com, JAKARTA--PT Adaro Energy Tbk. mengeluarkan biaya eksplorasi atau operating expense periode Januari-Juli 2014 sebesar US$1,65 juta.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa (12/8), disebutkan realisasi biaya eksplorasi pada Juli 2014 tercatat sebesar US$222.952 dari anggaran yang disediakan sebesar US$234.055.
Adapun realisasi biaya eksplorasi emiten berkode saham ADRO secara year to date, tercatat lebih tinggi dari anggaran yang disediakan perseroan. Realisasi hingga Juli mencapai US$1,659 juta, padahal anggaran yang disediakan sebesar US$1,655 juta.
Sementara itu, rencana pemboran periode Agustus 2014 terdiri dari tutupan dan paringin. Untuk tutupan, direncanakan akan dilakukan pengeboran eksplorasi infill quality lubang inti oleh Geology sebanyak 11 titik dengan kedalaman 827 meter.
Pengeboran infill lubang terbuka kemudian dilakukan oleh Geology sebanyak 14 titik dengan kedalaman 2.285 meter.
Pemboran AMD lubang inti oleh geology sebanyak 2 titik dengan kedalaman 422 meter. Pengeboran pengambilan sample UCS oleh geotech sebanyak 4 titik dengan kedalaman 900 meter.