Bisnis.com, JAKARTA—Produsen furnitur, PT Chitose Internasional berencana melepas 30% saham ke publik atau Initial Public Offering (IPO). Akan digunakan untuk apa saja dananya?
Seperti dikutip dari prospektus ringkas yang diterbitkan, Rabu (4/6/2014), dana hasil penawaran umum setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi, setidaknya akan digunakan untuk lima hal.
Pertama, sekitar 25% untuk membeli tanah dalam rangka pembangunan pabrik baru yang bertujuan untuk menambah kapasitas produksi dan varian produk dengan spesifikasi yang lebih tinggi, yang diharapkan bisa meningkatkan kinerja perseroan.
Tanah seluas 6.610 m2 yang akan dibeli itu adalah milik Dirut Chitose Dedie Suherlan yang berada di Jalan HMS Mintaredja, Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat. Nilai pasar tanah tersebut adalah sebesar Rp27,1 miliar.
Kedua, sekitar 10% untuk membangun pabrik baru beserta gudang penyimpanan dan kantor operasional. Gudang penyimpanan ini adalah untuk menyimpan produk barang jadi yang dihasilkan dari pabrik baru yang akan didirikan, jika telah beroperasi.
“Pembangunan pabrik baru dan gudang penyimpanan diperkirakan paling lambat akan dimulai pada triwulan I/2015 dan mulai beroperasi pada triwulan I/2016,” tulis prospektus itu seperti dikutip, Rabu (4/6/2014).
Untuk diketahui, Chitose sebagai produsen furnitur berskala besar, saat ini memiliki pabrik di Cimahi, Jawa Barat yang berkapasitas 1,3 juta unit per tahun. Pabrik ini mampu menghasilkan lebih dari 300 varian produk.
Ketiga, sekitar 20% untuk membeli mesin dan perlengkapan pabrik baru dalam rangka menambah diversifikasi produk-produk perseroan dengan menggunakan bahan kayu, metal, dan lainnya.
Mesin dan perlengkapan pabrik baru yang akan dibeli itu seperti mesin untuk produksi pintu, racking display, dan sarana & prasarana penunjang kegiatan di pabrik baru berupa instalasi dan panel listrik, genset, dan forklift.
“Pembelian mesin dan perlengkapan pabrik baru akan dilaksanakan pada semester II/2014 dengan menggunakan dana hasil IPO,” tulis prospektus itu.
Keempat, sekitar 30% untuk memperkuat penetrasi pasar dengan segmentasi retail melalui pembangunan flagship shop, termasuk di dalamnya adalah instalasi dan panel listrik, genset, interior, display produk, dan sarana & prasarana penunjang kegiatan, yang berlokasi di Jabodetabek dan Jawa Timur.
Flagship shop berfungsi sebagai ruang pamer bagi para distributor yang memiliki limitasi atas luas toko atau show unit dalam memamerkan produk-produk Chitose dan point of sales kepada pelanggan akhir untuk melakukan pembelian secara langsung atas produk perseroan.
“Flagship shop akan dibangun secara bertahap oleh perseroan, yang akan dimulai pada semester II/2015 dan diperkirakan akan mulai beroperasi pada semester II/2016,” tulis prospektus itu.
Terakhir, sekitar 15% akan digunakan untuk modal kerja, pembelian bahan baku, modernisasi dan rehabilitasi fasilitas produksi disertai dengan pengembangan riset dan pengembangan untuk meningkatkan produktivitas produk-produk utama Chitose.
Produk-produk utama itu khususnya adalah kursi lipat, produk-produk pendidikan, dan produk-produk untuk food service industry seperti rumah makan, restoran, kafe, dan food court.
Meski demikian, perseroan menyatakan jika jumlah dana hasil IPO ini tidak mencukupi kebutuhan investasi dan modal kerja perseroan, maka akan digunakan dana dari internal dan/atau pinjaman dari pihak ketiga.