Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pyridam Farma (PYFA) Incar Pertumbuhan 12%

PT Pyridam Farma Tbk. (PYFA) optimistis dapat men capai target pertumbuhan pendapatan 12% menjadi Rp215,65 miliar pada tahun ini, di atas rata-rata pertumbuhan industri farmasi 10%.
 Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—PT Pyridam Farma Tbk. (PYFA) optimistis dapat mencapai target pertumbuhan pendapatan 12% menjadi Rp215,65 miliar pada tahun ini, di atas rata-rata pertumbuhan industri farmasi 10%.

Target pertumbuhan tersebut juga lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan pendapatan tahun lalu 8,95%.

Sekretaris Perusahaan Pyridam Farma Steven A.A. Setiawan menjelaskan optimisme tersebut didukung oleh strategi yang akan di terapkan perseroan pada tahun ini, antara lain peningkatan volume penjualan dan merilis produk anyar.

“Tahun ini, volume penjualan akan ditingkatkan dengan penguatan penjualan di dalam negeri serta menambah volume produk ekspor,” jelasnya, seperti dilaporkan Harian Bisnis Indonesia, Kamis (22/5/2014).

Perseroan akan meningkatkan jaringan distribusi produk, serta meningkatkan penjualan ke outlet dan apotik. Selain itu, perseroan juga tengah menjajaki negara baru yang akan dijadikan sebagai tujuan ekspor antara lain Vietnam dan Myanmar.

Hingga saat ini, perseroan telah mengekspor obat resep dan antibiotik sekitar 10% dari total penjualan perseroan ke Hong Kong dan Filipina. “Kami menargetkan bisa meningkatkan volume ekspor hingga dua kali lipat,” katanya.

Kendati demikian, Steven mengaku hal tersebut tidak mudah karena perseroan harus mengurus beberapa hal yang terkait dengan perizinan pemasaran produk farmasi dari negara setempat yang membutuhkan waktu hingga 2 tahun.

Peningkatan volume penjualan tersebut seiring dengan peningkatan kapasitas produksi dengan penambahan mesin baru serta peremajaan mesin yang telah dilakukan perseroan.

Hingga kuartal IV/2013, perseroan telah menggunakan investasi senilai Rp13 miliar untuk penambahan ka pasitas produksi sebanyak 50% menjadi 510 juta tablet, 102 juta kapsul, dan 3,5 juta botol. Selain itu, perseroan ju ga akan menambah enam produk baru di tahun ini.

“Tahun ini tidak ada penambahan kapasitas produksi, karena kami harus menyeimbangkannya dengan kapasitas penjualan,” katanya.

Adapun, anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) yang disiapkan perseroan untuk tahun ini mencapai Rp15 miliar. Untuk jangka panjang, perseroan juga akan membangun sebuah pabrik biofarmasi dengan nilai investasi mencapai US$12 juta atau sekitar Rp133,93 miliar.

Pabrik tersebut akan memproduksi erythropoietin (EPO), PEG Interferon Alfa-sb, dan human growth hormone. Proses pembangunan pabrik tersebut akan dilakukan dengan membentuk perusahaan modal patungan dengan Hankook Korus Pharm Co. Ltd. asal Korea Selatan.

Pembangunan pabrik hingga siap berproduksi diprediksi membutuhkan waktu 2 tahun hingga 3 tahun, bergantung seberapa cepat per seroan mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Sekarang masih rintisan, kami targetkan pada tahun depan sudah mulai pembangunan fisik, sehingga pada 2018 sudah bisa berproduksi,” ujarnya.

Adapun, hingga akhir tahun lalu, perseroan mencatatkan pertum buhan penjualan sebesar 8,95% menjadi Rp192,55 miliar dibandingkan dengan Rp176,73 miliar pada 2012. Laba bersih tumbuh 16,72% menjadi Rp6,19 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Sumber : Bisnis Indonesia (22/5/2014)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper