Bisnis.com, JAKARTA - PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) membagikan dividen tunai sebesar 32,15% laba bersih tahun 2013 senilai US$75,17 juta atau setara dengan Rp872,04 miliar (kurs tengah Rp11.601 per dolar AS).
Jika dibandingkan dengan 2012, dividen yang dibagikan ADRO merosot 35,8%. Untuk tahun buku 2012 Adaro membagikan dividen hingga US$117,07 juta. Kala itu laba tahunan perseroan anjlok 30%. Sementara itu tahun 2013 laba Adaro terpuruk hingga 40,18%.
Presiden Direktur Adaro Garibaldi Thohir mengatakan sektor batubara memang tengah menghadapi siklus menurun. Namun, menurutnya Adaro selalu berusaha membagikan dividen. “Sejak IPO pada 2008 sampai dengan saat ini, kami selalu melakukan pembayaran dividen kepada pemegang saham,” katanya.
Adapun dalam rapat itu pemegang saham juga menyetujui alokasi US$153,75 juta dari laba bersih untuk tahun buku 2013 sebagai laba ditahan perseroan. Sementara itu tahun ini perseroan harus menyetorkan royalti sebesar US$348 juta.
Tahun lalu pendapatan perseroan turun 11,82% dari US$3,72 miliar pada 2012 menjadi US$3,28 miliar. Adapun pada 2013 EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) operasional turun 23% menjadi US$860 juta.