Bisnis.com, JAKARTA - Lelang lima seri surat utang negara (SUN) yang digelar Rabu (2/4/2014), pemerintah hanya menyerap Rp9,9 triliun dari total penawaran yang masuk mencapai Rp26,18 triliun.
Desmon Silitonga, analis PT Millenium Danatama Asset Management, mengatakan tren harga SUN yang terus naik dan yield yang turun, khususnya untuk seri bertenor menengah panjang membuat aksi tawar-menawar pemerintah dalam tiap lelang sebulan terakhir ini kian kuat.
Membaiknya harga SUN ini tidak terlepas dari perbaikan indikator makro ekonomi Indonesia. Khususnya, tren inflasi dan neraca perdagangan yang diumumkan pada Selasa,(1/4) yang terus membaik.
Kondisi ini turut mendorong agresivitas asing untuk masuk ke pasar sekunder. Menurut Desmon, sentimen tapering dan rencana The Fed untuk mengerek suku bunga acuan tidak menghalagi investor asing untuk terus mengakumulasi SUN.
“Bahkan, jika indikator makro ini terus membaik dan diikuiti dengan stabilitas rupiah dan BI Rate, tidak tertutup kemungkinan SUN terus menjadi buruan investor asing,” kata Desmon kepada Bisnis, Rabu malam (2/4/2014).
Menurutnya, dari lelang kemarin, refleksi penurunan yield juga terlihat. Meski beberapa investor masih meminta yield yang relatif tinggi, khususnya untuk seri bertenor pendek. Oleh sebab itu, pemerintah lebih banyak menyerap dana dari SUN bertenor menengah dan panjang.
Desmon menuturkan sikap pemerintah yang relatif tidak agresif atas lelang kemarin terkait terbitnya rencana pemerintah untuk menerbitkan beberapa seri SUN lain, khususnya SUN global, seperti sukuk global dan Euro bond.