JAKARTA--PT Polychem Indonesia Tbk. membukukan laba bersih selama 9 bulan pertama tahun 2013 sebesar US$9,82 juta, atau meningkat sebesar 12% dari periode yang sama 2012, sebesar US$8,78 juta.
Perusahaan itu juga mencatat kenaikan penjualan sebesar 2,3% menjadi US$374,37 juta dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama 2012 sebesar US$366,03 juta.
“Peningkatan kinerja perseroan didukung oleh membaiknya harga jual, terutama untuk pasar luar negeri,” kata Jusup Agus Sayono, Corporate Secretary Polychem Indonesia, dalam paparan publik yang digelar perusahaan itu hari ini.
Lebih lanjut Jusup menjelaskan selain dari faktor harga, pencapaian ini juga merupakan hasil dari strategi yang dijalankan sejak tiga tahun terakhir. Upaya tersebut diantaranya adalah peningkatan kualitas produk secara berkelanjutan, ekspansi berupa debottlenecking produk kimia sejak 2010, efisiensi dengan menggunakan pembangkit tenaga listrik sendiri sejak 2011, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Adapun komposisi penjualan hingga September 2013, produk kimia masih memberikan kontribusi pendapatan terbesar, yaitu 44.4% dari total atau US$166 juta. Kontribusi terbesar selanjutnya ditempati oleh polyester sebesar 42.3% atau US$158 juta, sementara produk nylon menyumbang sebesar 13.3% atau US$50 juta.
Menurut Jusup, keuangan perseroan berada pada tingkat sehat dengan nilai debt ratio 42%, turun dibandingkan akhir 2012, yakni 47%. Debt to equity ratio per 30 September 2013 sebesar 56%, turun dibanding per 31 Desember 2012 sebesar 72%.
Nilai ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat US$330 juta, meningkat sebesar 3% dibanding posisi per 31 Desember 2012. Net working capital per September 2013 juga meningkat sebesar 35% menjadi US$126 juta dibandingkan Desember 2012.
Jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis, posisi Polychem cukup kompetitif. Nilai price earning ratio (PER) dan price to book value (PBV) masih positif di saat beberapa perusahaan sejenis mengalami rasio negatif.
“Polychem meyakini bahwa ke depan kinerjanya akan terus meningkat karena prospek usaha di tahun 2014 masih sangat menjanjikan. Prospek bagi produk kimia, terutama di pasar domestik terbuka luas seiring peningkatan pasar glycol sebesar 20%, dan peningkatan pasar EOD sebesar 5%-10%. Sementara prospek produk polyester diperoleh dari peningkatan permintaan pasar sebesar 6% dimana kapasitas spinning diperkirakan akan meningkat,” ujar Jusup.
Jusup menambahkan, Polychem menyusun strategi menyongsong 2014, dengan terus meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan secara berkelanjutan. Polychem juga telah meningkatkan kapasitas EOD melalui perluasan pabrik EOD 2, sekaligus mengembangkan varian produk EOD untuk meningkatkan nilai tambah.
Komitmen lain dari Polychem adalah optimalisasi komposisi produk berdasarkan permintaan pasar, efisiensi pemakaian bahan baku, peningkatan keterampilan tenaga kerja, dan pengembangan pangsa pasar.
Laba Bersih Polychem Naik 12%
PT Polychem Indonesia Tbk. membukukan laba bersih selama 9 bulan pertama tahun 2013 sebesar US$9,82 juta, atau meningkat sebesar 12% dari periode yang sama 2012, sebesar US$8,78 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : M. Sarwani
Editor : M. Sarwani
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
7 menit yang lalu
Vale Indonesia (INCO) Amankan 30% Saham Proyek HPAL GEM CO
18 menit yang lalu
Waskita Beton (WSBP) Raih Kontrak Baru Rp2,22 Triliun per November 2024
27 menit yang lalu