Bisnis.com, JAKARTA—PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) mengalami penurunan kinerja sepanjang kuartal III tahun ini, karena pembayaran bunga obligasi dan beban biaya marketing serta operasional entitas perseroan.
Berdasarkan rilis kinerja kuartal III 2013 dari perseroan, diketahui laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih tercatat turun 12,47% menjadi Rp597,5 miliar dari Rp682,7 miliar pada periode yang sama 2012.
“Hal itu dikarenakan pembayaran bunga atas obligasi pada September 2013 dan beban marketing serta operasional dari anak-anak perusahaan yang belum membukukan penjualan dan pendapatan usaha,” ujar Corporate Secretary Perseroan Justini Omas, Rabu (30/10).
Selain itu, Justini menyatakan faktor lain yang menjadi pemberat kinerja perseroan adalah kepentingan non-pengendali yang memiliki porsi lebih besar pada proyek-proyek yang mengakui penjualan di kuartal III 2013.
Agung Podomoro juga membukukan penurunan penjualan dan pendapatan usaha sebesar 0,96% menjadi Rp3,48 triliun dalam periode sembilan bulan 2013, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,51 triliun.
Adapun kontribusi dari pendapatan berulang saat ini sebesar 21,9% terhadap seluruh penjualan dan pendapatan usaha. Hal itu berasal dari dari mal-mal seperti Central Park, Kuningan City, Emporium Pluit dan Hotel Pullman Jakarta Central Park. Terdapat pula kontribusi dari Hotel BnB di Kelapa Gading yang baru diluncurkan.
Lebih lanjut, hingga September 2013 Agung Podomoro diketahui telah membukukan marketing sales sebanyak Rp4,04 triliun, sementara target tahun ini tetap sebesar Rp6 triliun.
Dari jumlah tersebut, kontribusi terbesar berasal dari The Podomoro City Extension dengan 44,8%, diikuti Metro Park Residence 14,2%, Vimala Hills 12,8%, The Borneo Bay Residences di Balikpapan sebesar 10,5%, Grand Taruma 6,8% and Soho@Pancoran sebanyak 5,9%.
Perseroan menyatakan target untuk tahun ini belum berubah, masih sebesar Rp6 triliun, maka sisa target hingga akhir tahun sekitar Rp1,96 triliun.
Pada 30 Agustus 2013, perseroan diketahui meluncurkan Orchard Park Batam, melalui PT Dimas Pratama Indah. Dalam proyek itu, perseroan bakal membangun 1.159 unit rumah, 72 unit ruko, 114 unit apartement dan area komersial.
Dari proyek di Batam tersebut, Agung Podomoro memproyeksikan dapat meraup Rp1,5 triliun sampai Rp2 triliun dalam 4 tahun.
Adapun pada 7 September lalu, Agung Podomoro melalui kepemilikan di PT Sinar Menara Deli sebanyak 58% menandatangani perjanjian dengan Capital Group untuk mengembangkan superblok, Podomoro City Medan dengan proyeksi meraup Rp6 triliun dalam 3 tahun.