Bisnis.com, JAKARTA – Tembaga menguat untuk pertama kalinya dalam 4 hari terakhir di tengah spekulasi bahwa permintaah China, yang merupakan konsumen terbesar logam tersebut, akan pulih liburan pekan depan.
Logam untuk pengiriman 3 bulan di London Metal Exchange naik 0,6% menjadi US$7.192,75 per metrik ton dan diperdagangkan pada level US$7.172 pada pukul 11.23 pagi di Tokyo.
Tembaga naik 1% pada bulan ini, dan naik 6,3% pada kwartal ini, yang merupakan kenaikan pertama tahun ini.
Laporan HSBC Holdings Plc dan Markit Economics pada 23 September menunjukkan pabrikasi di China menguat lebih dari estimasi pada bulan ini, mencerminkan kenaikan indeks produk pemerintah pada Agustus.
Data awal bulan ini menunjukkan output industri pada Agustus naik dengan periode paling cepat.
“Harga terdongkrak oleh ekspektasi permintaan China setelah sejumlah indikator positif” termasuk data pabrikasi, kata Fang Junfeng, analis Shanghai CIFCO Futures Co. “Harga akan naik lagi karena permintaan juga akan naik pada kwartal empat.”
Data final pabrikasi PMI China dari HSBC dan Markit akan dirilis 30 September . Biro Nasional Statistik merilis PMI pabrikasi pemerintah, ukuran sample yang lebih besar.
Kontrak berjangka untuk pengiriman Desember naik 0,2% menjadi US$3,262 per pound di Comex di New York. Logam untuk pengiriman Desember di Shanghai Futures Exchange turun 0,2% menjadi 51.650 yuan (US$8.437) per ton. Pasar di China juga ditutup 1-7 Oktober.
Di LME, aluminum, zinc dan lead juga naik, sementara itu timah turun dan nikel sedikit berubah.