Bisnis.com, JAKARTA - Analis memperkirakan tingkat kupon obligasi ritel negara Seri 010 akan melambung hingga level lebih dari 7% didorong oleh inflasi dan suku bunga acuan yang meningkat drastis.
Direktur Utama Bond Research Institute Tumpal Sihombing menambahkan proyeksi tingkat kupon ORI yang tinggi didorong oleh ekspektasi inflasi pada kuartal ketiga tahun ini. Selain itu, pemerintah menerbitkan obligasi ketika harga di pasar obligasi terdiskon cukup dalam.
“BI Rate masih ada potensi naik ke level 6,75%-7%,akan berpengaruh juga pada suku bunga pasar uang. Yield tentu akan berpengaruh karena ekspektasi investor juga naik, hal itu selalu in line,” ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (14/8/2013).
Dengan tingginya tingkat kupon ORI010, pemerintah akan terbebani oleh biaya bunga utang yang lebih besar dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU), masa penawaran awal ORI010 akan berlangsung pada 20 September-4 Oktober 2013 dengan penetapan kupon sehari sebelumnya.
Penjatahan dilakukan pada 7 Oktober dan setlement diagendakan pada 9 Oktober 2013, terakhir pencatatan di bursa pada 10 Oktober 2013
Surat utang bertenor 3 tahun ini paling sedikit dipesan senilai Rp5 juta dan maksimum pemesanan Rp3 miliar.