Bisnis.com, JAKARTA—Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) diketahui mengekspor seluruh batu baranya untuk Noble Resources Pte Ltd, salah satu perusahaan perdagangan komoditas terbesar di Asia.
Seperti dikutip dari laporan keuangan yang dirilis, Kamis (25/7/2013), penjualan batu bara selama kuartal I/2013 mencapai US$138,6 juta, turun 13% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$122,6 juta.
Sebelumnya pada 17 Agustus dan 22 November 2011, Noble dan anak usaha Borneo, PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) mengadakan dua perjanjian jual beli batu bara kokas (coking coal).
Kedua perjanjian tersebut masing-masing sebanyak 750.000 metrik ton untuk periode tujuh bulan dengan harga pasar, dengan ketentuan penyerahan FOB stockpile di Muara Tuhup.
Selanjutnya pada 16 Agustus 2012, AKT dan Noble melakukan perubahan terhadap perjanjian jual beli batu bara tersebut. AKT berkewajiban untuk menjual 100% hasil produksi batu bara mereka kepada Noble, termasuk batu bara yang terdapat pada stockpile dan barge.
Namun, AKT tidak wajib menjual 100% kecuali ada penjualan batu bara domestik dan kewajiban AKT atas penjualan batu bara ke beberapa konsumen luar negeri yang telah disepakati sebelum tanggal perjanjian ini, dengan harga pasar.
Perjanjian antara AKT dan Noble ini berlaku selama tujuh tahun, mulai dari 1 Januari 2012 sampai dengan 31 December 2018.
