BISNIS.COM, SINGAPURA--Harga minyak turun di perdagangan Asia, Selasa (4/6) karena data aktivitas manufaktur China yang melemah menunjukkan bahwa pertumbuhan di ekonomi terbesar kedua dunia itu melambat.
Sebuah "rebound" (berbalik naik) mata uang AS--yang jatuh pada Senin (3/6) menyusul laporan manufaktur AS yang buruk --juga menekan harga karena hal itu membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih mahal, sehingga mengurangi permintaan.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juli turun 41 sen menjadi US$93,04 per barel pada sore hari dan minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli turun 26 sen menjadi US$101,80 per barel.
"Hasil ekonomi yang keluar dari China menempatkan tekanan pada harga," Victor Shum, direktur pelaksana IHS Purvin and Gertz di Singapura, mengatakan kepada AFP.
"Perekonomian China mungkin sedang mengalami pendinginan, dan ini telah memicu kekhawatiran tentang permintaan," jelasnya.
Raksasa perbankan global HSBC pada Senin (3/6) mengatakan angka aktivitas manufaktur China menyusut lebih besar dari laporan pertamanya pada Mei, mengkonfirmasikan kontraksi pertama dalam tujuh bulan terakhir. (Reuters/Antara)
HARGA MINYAK: Turun di Asia, Data Ekonomi China Melemah
BISNIS.COM, SINGAPURA--Harga minyak turun di perdagangan Asia, Selasa (4/6) karena data aktivitas manufaktur China yang melemah menunjukkan bahwa pertumbuhan di ekonomi terbesar kedua dunia itu melambat.Sebuah "rebound" (berbalik naik) mata uang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
16 menit yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
46 menit yang lalu
Emiten Farmasi Dibayangi Impak Depresiasi Mata Uang pada 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
10 menit yang lalu
Rupiah Kian Terperosok usai Pengumuman The Fed, Apa Langkah BI?
16 menit yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
25 menit yang lalu
Era Suku Bunga Tinggi, BEI Ramal Asing Lanjutkan Net Buy di 2025
33 menit yang lalu
Waskita Beton (WSBP) Targetkan Sisa Konversi Utang Vendor Rampung 2025
46 menit yang lalu