BISNIS.COM, JAKARTA--Perkembangan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) di Amerika naik pada hari kedua setelah Ciprus menerima dana talangan internasional. Hal tersebut dikhawatirkan dapat memperburuk krisis utang Eropa.
WTI mempersempit potongan harga untuk perusahaan minyak Eropa (Brent) setidaknya sejak Juli 2013.
Di New York, harga kontrak minyak WTI naik 0,6% setelah meningkat pada minggu ketiga yakni pada 22 Maret 2013.
Siprus menyetujui perjanjian bantuan bank central Eropa dan dana moneter Internasional.
Berdasarkan komisi perdagangan komoditi berjangka, terjadi kenaikan keuangan pada perusahaan minyak Amerika di akhir minggu pada 19 Maret.
Morgan Stanley memprediksikan terjadi "marginal narrowing" yang berbeda antara perusahaan minyak Eropa (Brent) dan Amerika (WTI.), dengan penyebaran rata-rata US$17,50 tahun ini.
"Jika kita lihat beberapa pemulihan situasi krisis Eropa, termasuk Siprus dan yang lain, kita akan melihat pasar komoditas menjadi lebih positif," kata Tetsu Emori, manajer pembiayaan komoditi di Astmax Investment Management Inc, Tokyo.
"WTI telah mencapai harga terendah di sekitar US$90 per barel. Pasar harus menaikan harga US$94 per barel," katanya.
Harga kontrak minyak WTI pada pengiriman Mei 2013 naik sebanyak 54 sen menjadi US$94,25 per barel di perdagangan elektronik di Mercantile Exchange New York, dan berada di US$94,16 pada pukul 8.38 waktu London.
Volume harga minyak yang diperdagangkan dalam 100 hari di bawah rata-rata yakni 34%. Harga kontrak pada 22 Maret pun naik US$1,26 ke US$93,71 per barel, dan harga penutupan tertinggi sejak 18 Maret.(51/yop) Foto: Reuters
MINYAK WTI: Harga Naik 0,6% Setelah Siprus Terima Bailout
BISNIS.COM, JAKARTA--Perkembangan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) di Amerika naik pada hari kedua setelah Ciprus menerima dana talangan internasional. Hal tersebut dikhawatirkan dapat memperburuk krisis utang Eropa.WTI mempersempit potongan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu