Euro menguat sejak kemarin menjelang laporan ekonomi Jerman yang diprediksi mengalami tekanan inflasi. Dolar Selandia Baru berada pada level tertinggi dalam sepekan setelah bank sentral melaporkan membaiknya aktivitas di masa mendatang.Dolar AS diperdagangkan pada US$1,3711 per euro pada 9:52 a.m. di Tokyo, melemah dari US$1,3713 di New York. Kemarin, sempat menyentuh US$1,3722, level terlemah sejak 22 November. Sementara terhadap yen, dolar AS melemah pada 82,08 dari 82,17 kemarin.Matu uang AS ini melemah terhadap 14 valuta dari 16 mitra dagang setelah Federal Open Market Committee mengatakan ekspansi di negara berlanjut tetapi tidak cukup untuk memperbaiki pasar tenaga kerja. Menurut estimasi ekonom, gross domestic product (GDP) AS naik 3,5% per tahun selama kuartal IV, naik dari 2,6% kuartal sebelumnya. Laporan dari Departemen Perdagangan dilansir besok.(yn)
Dolar AS dekati level terendah atas euro
SYDNEY: Dolar AS diperdagangan mendekati level terendah dalam 2 bulan atas euro setelah Federal Reserve memutuskan untuk melanjutkan program pembelian surat utang senilai US$600 miliar sampai Juni untuk menopang perekonomian.Greenback ditutup pada level
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Bambang Supriyanto
Editor : Mursito
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

1 menit yang lalu
Are Battery EVs Still Relevant Amid the Auto Slump?
1 jam yang lalu
Top Foreign Investors Picks: BREN, GOTO, BBCA, and Others
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

14 menit yang lalu
Emtek (EMTK) Borong 244,92 Juta Saham Surya Citra Media (SCMA)

1 jam yang lalu
Suspensi Baru Dibuka, Saham CDIA Langsung Naik ARA 25%

1 jam yang lalu