Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Memilah Emiten Bahan Bangunan saat Pemerintah Berencana Jalankan Program Renovasi Rumah

Pemerintah berencana renovasi rumah pada 2026 dengan anggaran Rp8,6 triliun, berpotensi menguntungkan emiten bahan bangunan seperti SMGR, INTP, AVIA, dan CSAP.
Petani beraktivitas dengan latar belakang pabrik semen milik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di Sumber Arum, Kerek, Tuban, Jawa Timur./Bisnis-Nurul Hidayat
Petani beraktivitas dengan latar belakang pabrik semen milik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di Sumber Arum, Kerek, Tuban, Jawa Timur./Bisnis-Nurul Hidayat

Kinerja CSAP Hingga AVIA

Begitu pula pada segmen barang dagangan, yang tumbuh 13,76% YoY menjadi Rp825,94 miliar pada paruh pertama 2025, dari Rp726,03 miliar pada periode yang sama 2024.

Dengan meningkatnya penjualan AVIA, perseroan turut mencatatkan peningkatan beban pokok penjualan menjadi Rp2,21 triliun pada periode yang berakhir Juni 2025. Dengan begitu, Avia mencatatkan laba bruto sebesar Rp1,67 triliun pada periode ini. 

Alhasil, setelah dikurangi berbagai beban dan pajak, Avia hanya mampu mencatatkan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar Rp782,53 miliar pada paruh pertama 2025. Angka tersebut susut 3,18% YoY dari Rp808,24 miliar pada periode yang sama 2024.

  • Catur Sentosa Adiprana (CSAP)

Emiten pengelola gerai Mitra10, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. (CSAP) membukukan kinerja top line dan bottom line yang loyo sepanjang paruh pertama 2025.

Melansir laporan keuangan, CSAP mampu membukukan penjualan senilai Rp7,73 triliun pada Januari–Juni 2025. Angka tersebut susut dari penjualan CSAP pada semester I/2024 sebesar Rp7,77 triliun.

Secara geografis, penjualan CSAP didominasi oleh Pulau Jawa dan Bali. Namun, sepanjang paruh pertama 2025, penjualan CSAP di kedua lokasi susut menjadi Rp5,51 triliun dari Rp5,70 triliun pada periode Januari–Juni 2024.

Sebaliknya, di Sumatera, CSAP membukukan penjualan senilai Rp1,54 triliun, naik dari Rp1,41 triliun pada periode yang sama 2024. Sulawesi dan Kalimantan hanya mencatatkan penjualan masing-masing Rp342,47 miliar dan Rp333,40 miliar pada periode ini.

Seiring dengan catatan penjualan yang dibukukan CSAP, perseroan juga mencatatkan beban pokok penjualan senilai Rp6,34 triliun pada periode Januari–Juni 2025, turun dari Rp6,40 triliun pada periode yang sama 2024.

Alhasil, setelah dikurangi berbagai pajak dan beban, CSAP membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih senilai Rp26,14 miliar pada periode Januari–Juni 2025, ambles 67,48% YoY dari Rp80,40 miliar pada periode yang sama 2024.

Lemahnya daya beli masyarakat menghantui kinerja CSAP sejak kuartal I/2025. Bahkan, CSAP menargetkan rencana ekspansi yang lebih moderat pada 2025.

Direktur Catur Sentosa Surjati Tanril menerangkan, meskipun rencana ekspansi mereka moderat pada 2025, tetapi perseroan memiliki target pembangunan 100 toko secara total.  

”Untuk pembukaan berapa toko di tahun ini yang pasti kami tidak seagresif tahun lalu,” katanya dalam paparan publik perseroan, Senin (23/6/2025).  

Adapun sejumlah lokasi yang ditargetkan menjadi upaya ekspansi baru perseroan antara lain Bandung, Pamulang, hingga Balikpapan. 

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro