Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asing Net Buy Saham Rp6,67 Triliun Sepekan, Ikut Rayakan HUT RI ke-80?

Investor asing mencatatkan net buy Rp6,67 triliun di pasar saham Indonesia pada 11-15 Agustus 2025, menjelang HUT RI ke-80, dengan fokus pada pidato Presiden Prabowo.
Warga melintas di dekat logo Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Minggu (1/6/2025). JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Warga melintas di dekat logo Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Minggu (1/6/2025). JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Ringkasan Berita
  • Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp6,67 triliun di Bursa Efek Indonesia pada periode 11-15 Agustus 2025, meningkat signifikan dari pekan sebelumnya.
  • Fokus investor tertuju pada pidato kenegaraan Presiden Prabowo dan ekspektasi kebijakan fiskal serta moneter yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
  • Investor asing optimis dengan pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, dengan harapan The Fed akan memangkas suku bunga pada September.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Euforia investor nonresiden di lantai bursa memuncak jelang perayaan HUT RI ke-80. Tak tanggung-tanggung, aksi beli bersih atau net buy investor asing dalam sepekan ini saja tercatat Rp6,67 triliun.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pada periode 11-15 Agustus 2025, investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp6,67 triliun. Nilai ini jauh dibandingkan net buy pada pekan sebelumnya yang hanya Rp124,22 miliar.

Alhasil, sejak awal tahun ini nilai net sell investor asing di pasar saham Tanah Air kian berkurang menjadi Rp55,17 triliun. Berdasarkan catatan Bisnis, nilai net buy paling jumbo dicatatkan investor asing pada Selasa (12/8/2025) senilai Rp2,20 triliun.

Aksi beli bersih investor asing di Bursa Efek Indonesia periode 11-15 Agustus 2025:

Tanggal Nilai (Rp miliar)
11 Agustus 2025 850
12 Agustus 2025 2.206,74
13 Agustus 2025 1.486,56
14 Agustus 2025 827,17
15 Agustus 2025 1.309,07

Khoon Goh, Kepala Riset Asia di ANZ Banking Group, mengatakan fokus investor pekan ini mengarah ke pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto pada Jumat (15/8/2025).

"Fokus pasar akan tertuju pada proyeksi defisit anggaran dan apakah akan ada langkah-langkah tambahan untuk memperbaiki posisi fiskal, sekaligus tetap mendukung pertumbuhan ekonomi,” ujar Goh, dikutip Bloomberg, Kamis (14/8/2025).

Selanjutnya, investor juga berekspektasi ada stimulus pemerintah dan kebijakan moneter yang mendukung di sisa tahun ini. Meski ada kekhawatiran terhadap dampak tarif tinggi dari AS terhadap barang ekspor Indonesia, pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut oleh bank sentral berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi.

Adapun, Bank Indonesia telah memangkas suku bunga acuan bulan lalu atau penurunan suku bunga keempat sejak siklus pelonggaran dimulai September tahun lalu.

"Ada ekspektasi bahwa paruh kedua tahun ini akan lebih baik dibandingkan paruh pertama, seiring dengan membaiknya likuiditas di pasar," ujar Jerry Goh, Direktur Investasi Saham Asia di Aberdeen.

Dari eksternal, investor asing membanjiri pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, dengan ekspektasi tinggi bahwa Bank Sentral AS (The Fed) akan mulai memangkas suku bunga pada September.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro