Bisnis.com, JAKARTA — Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) melaporkan kinerja keuangan semester I/2025. Laba bersih perseroan turun menjadi Rp2,3 triliun sepanjang 6 bulan pertama 2025 di saat ARPU mengalami kenaikan.
Laba bersih Indosat ini mengalami penurunan dari sebelumnya sebesar Rp2,73 triliun di semester I/2024. Laba bersih ini turun 14,6% secara year on year.
Dalam info memonya, ISAT menjelaskan penurunan laba bersih ini terutama disebabkan penurunan pendapatan, kenaikan beban penyelenggaraan jasa, beban penyusutan dan amortisasi, dan beban lain-lain-bersih yang diimbangi oleh penurunan beban karyawan, beban pemasaran, beban umum dan administrasi dan kenaikan penghasilan (beban) operasional lain-lain bersih.
ISAT juga menjelaskan pada 2025, basis pelanggan perusahaan mengalami penurunan sebesar 5,5 juta pelanggan menjadi 95,4 juta dibandingkan dengan semester I/2024 yang disebabkan oleh konsolidasi SIM card di pasar.
ARPU untuk pelanggan seluler meningkat pada semester I/2025 menjadi Rp38.900, naik 2,5% atau Rp1.000 lebih tinggi dibandingkan dengan semester I/2024.
Selain laba bersih yang turun, ISAT juga mencatatkan penurunan total pendapatan sebesar 3,1% year on year (yoy) atau secara tahunan dari Rp27,9 triliun, menjadi Rp27,1 triliun pada semester I/2025. Pendapatan ini turun 3,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga
Pendapatan ISAT ditopang oleh pendapatan selular sebesar Rp22,7 triliun, pendapatan MIDI senilai Rp3,96 triliun, dan telekomunikasi tetap sebesar Rp398 miliar.
ISAT menjelaskan pendapatan selular ini menurun sebesar 3,6% dibandingkan semester I/2024, terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan data, telepon dan SMS yang diimbangi kenaikan jasa nilai tambah dan jasa interkoneksi.
Sementara itu, sepanjang enam bulan pertama ini, ISAT mencatatkan jumlah beban sebesar Rp21,9 triliun, turun 1,3% dibandingkan semester I/2024 yang sebesar Rp22,2 triliun.
Adapun jumlah aset ISAT tercatat naik menjadi Rp117,5 triliun pada semester I/2025, dari akhir 2024 sebesar Rp114,3 triliun.
Lalu jumlah liabilitas ISAT juga meningkat menjadi Rp81,2 triliun di akhir Juni 2025, dari sebelumnya sebesar Rp77,7 triliun di akhir Desember 2024.
Total ekuitas ISAT tercatat turun menjadi Rp36,2 triliun sampai 30 Juni 2025, dari Rp36,6 triliun pada 31 Desember 2024.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.