Namun, MNC Sekuritas masih merekomendasikan buy untuk AUTO dengan target harga Rp2.700 per lembar.
Di sisi lain, gerak saham AUTO berjalan seiring dengan momentum tebaran dividennya untuk tahun buku 2024. AUTO telah menebar dividen tunai sebesar Rp915,74 miliar atau kurang lebih 45% dari laba bersih 2024.
Dividen tunai AUTO tersebut setara Rp190 per saham. Rinciannya dividen interim sebesar Rp274,72 miliar atau sebesar Rp57 per saham yang telah dibayarkan pada 24 Oktober 2024, dan sisanya sebesar Rp641,02 miliar atau sebesar Rp133 per saham.
Dengan harga saham AUTO saat ini di level Rp2.120 per lembar, maka imbal hasil dividen atau dividend yield sekitar 8,96%.
Harga saham AUTO sendiri telah menguat 0,95% pada perdagangan hari ini, Kamis (17/7/2025) ke level Rp2.120 per lembar. Harga saham AUTO telah menguat 5,47% dalam tiga bulan terakhir.
Namun, harga saham AUTO masih di zona merah, melemah 7,83% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025.
Baca Juga
Berdasarkan data Bloomberg, konsensus analis terbaru menunjukan bahwa sebanyak 11 sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk AUTO. Target harga saham AUTO sendiri berada di level Rp2.830 per lembar dalam 12 bulan ke depan.
Sementara itu, AUTO masih membukukan laba bersih AUTO yang naik 6,43% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp505,57 miliar pada kuartal I/2025, dibandingkan periode 3 bulan pertama 2024 sebesar Rp475,02 miliar.
Seiring tumbuhnya laba bersih perseroan, pendapatan bersih AUTO juga terpantau naik 6,45% menjadi Rp4,89 triliun sepanjang kuartal I/2025, dibandingkan periode sama 2024 sebesar Rp4,59 triliun
Strategi AUTO
Direktur Astra Otoparts Sophie Handili mengatakan perseroan telah ancang-ancang siasat pertumbuhan bisnis pada 2025 di tengah momentum lesunya industri otomotif Tanah Air.
"Kami akan terus melakukan operational excellence dan meningkatkan efisiensi bisnis di lini bisnis manufaktur maupun perdagangan agar dapat menghasilkan dan menyediakan produk dengan harga yang kompetitif," tutur Sophie.
AUTO pun tahun ini menggenjot kinerja di segmen trading komponen otomotif, sejalan dengan masifnya persebaran jumlah gerai milik perseroan. Secara keseluruhan, AUTO memiliki 611 cabang gerai yang terdiri dari Shop & Drive, Astra Otoservice, Shop & Bike, Motoquick, dan Super Shop & Drive.
Di samping itu, AUTO berupaya memperluas pasar ekspor sambil memperkuat kanal distribusi domestik. Sophie mengatakan permintaan dari kawasan Asia, Timur Tengah, dan Afrika masih cukup stabil dan menjadi fokus ekspansi ekspor.
"Saat ini, pasar ekspor utama AUTO masih didominasi oleh negara-negara di kawasan Asia, Timur Tengah, dan Afrika. Wilayah ini memiliki permintaan yang cukup stabil terhadap produk-produk komponen otomotif kami dan menjadi fondasi penting dalam strategi ekspor perseroan," ujar Sophie.
Menurutnya, upaya ini dilakukan melalui penguatan kemitraan global, peningkatan kualitas dan standar produk sesuai regulasi internasional, serta pemanfaatan jaringan distribusi yang lebih luas.
AUTO memiliki lima pabrik komponen otomotif yang tersebar di berbagai negara, meliputi China, Vietnam, dan Filipina. Di dalam negeri, perseroan memiliki sebanyak 55 pabrik yang tersebar di Jakarta, Bogor, Karawang, Cikarang, Subang, Purwakarta, Cirebon, hingga Semarang.
Sebelumnya, Direktur Utama Astra Otoparts Hamdhani Dzulkarnaen Salim mengatakan AUTO juga berupaya mengembangkan komponen otomotif untuk kendaraan listrik.
"Kami kerja sama dengan partner, siapkan ke arah itu [pengembangan kendaraan listrik], baik hybrid atau BEV [battery electric vehicle]," ujarnya.
Pada infrastruktur, Hamdhani menjelaskan bahwa AUTO telah mengembangkan serta berinvestasi dalam penyediaan charging machine maupun charging station, melalui merek ALTRO yang menyuplai untuk home charging, ultra-fast charging, dan lainnya sesuai dengan kebutuhan pasar.
Selain itu, AUTO berkolaborasi dengan pemain otomotif global. Terpisah, Hamdhani menjelaskan AUTO pun memasok komponen mobil listrik berbasis baterai atau BEV seperti untuk Wuling di mana mereka memiliki komponen yang tidak hanya baru seperti juga common parts dengan kendaraan jenis sebelumnya.
Contoh lain, dalam kendaraan listrik terdapat auxiliary battery yang menggunakan lithium acid battery yang menjadi produk andalan AUTO. Ada juga komponen yang spesifik untuk kendaraan listrik sepeda motor seperti battery case, di mana AUTO memasok ke beberapa pemain sepeda motor listrik di Indonesia.
Hamdhani mengatakan saat ini komposisi bisnis electric vehicle (EV) parts memang belum terlalu signifikan jika dibandingkan dengan komponen untuk mesin bakar alias internal combustion engine (ICE). Namun, dia berharap AUTO mampu berkontribusi dalam menumbuhkan komponen kendaraan listrik di Indonesia.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.