Bisnis.com, JAKARTA — Emiten konstruksi pelat merah, yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) tercatat masih membukukan rugi yang diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp2,14 triliun hingga semester I/2025.
Berdasarkan laporan konsolidasi hingga akhir Juni 2025, rugi bersih yang dibukukan Waskita Karya sejalan dengan kinerja pendapatannya yang turun 30,63% year on year (YoY) menjadi Rp3,10 triliun.
Sejalan dengan itu, beban pokok juga turun 37,31% YoY menjadi Rp2,44 triliun sehingga laba kotor meningkat sebesar 14,38% menjadi Rp661,32 miliar.
Adapun perseroan membukukan rugi sebelum pajak tercatat sebesar Rp2,39 triliun atau menurun dari kerugian semester I/2024 senilai Rp2,56 triliun. Adapun laba per saham minus Rp74,31 per saham.
Setelah memperhitungkan beban dan pendapatan lain, emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 2012 ini menorehkan rugi bersih Rp2,14 triliun atau turun dari periode sama tahun sebelumnya yakni Rp2,15 triliun.
Di sisi lain, WSKT mencatatkan kas dan setara kas naik 74,97% YoY menjadi Rp3,28 triliun per akhir Juni 2025 dari sebelumnya Rp1,87 triliun.
Baca Juga
Dari sisi neraca, total aset Waskita per Semester I/2025 tercatat sebesar Rp73,83 triliun, turun 4,31% year to date (YtD). Liabilitas juga turun 1,40% YtD menjadi Rp68,30 triliun, sementara ekuitas anjlok 29,88% menjadi Rp5,52 triliun.
Sementar itu, Waskita Karya membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp1,4 triliun hingga Juni 2025. Mayoritas kontrak berasal dari proyek gedung, seperti gedung DPRD DIY dan sejumlah rumah sakit daerah.
Direktur Keuangan Waskita Karya, Wiwi Suprihatno, menyampaikan bahwa perseroan kini lebih selektif dan melakukan mitigasi risiko melalui manajemen konstruksi sebelum mengambil proyek.
“Waskita lebih selektif dalam memilih proyek baru. Perseroan berfokus pada proyek dengan skema monthly payment serta memiliki uang muka,” ujar Wiwi melalui keterangan tertulis pada Kamis (19/6/2025).
Hingga Juni 2025, emiten konstruksi pelat merah ini telah mengelola 52 proyek. Mulai dari pembangunan gedung, konektivitas, bendungan, hingga irigasi.
Perseroan turut mengelola beberapa proyek strategis, antara lain LRT Velodrome-Manggarai, Jalan Tol Palembang-Betung, dan Bendungan Jragung.
Baru-baru ini, WSKT kembali meraih kontrak di Ibu Kota Nusantara (IKN) berupa Peningkatan Jalan Paket D di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1B-1C IKN, Kalimantan Timur, dengan nilai proyek sebesar Rp396,6 miliar.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.