Bisnis.com, JAKARTA —Emiten Prajogo Pangestu, PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) meraih penghargaan Kategori Barang Kimia dalam ajang Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2025 yang diselenggarakan pada Senin (30/6/2025).
Barito Pacific mengungguli empat emiten yang masuk sebagai nominator dalam BIA 2025 Kategori Barang Kimia, yaitu PT Avia Avian Tbk. (AVIA), PT ESSA Industries Indonesia Tbk. (ESSA), PT Lautan Luas Tbk. (LTLS), dan PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. (SAMF).
Pada tahun ini, BIA 2025 mengusung tema Resilience Towards Uncertainty. Acara yang digelar Bisnis Indonesia Group untuk ke-23 kalinya ini merupakan bentuk apresiasi kepada pelaku usaha yang tangguh menghadapi tantangan ekonomi global.
Bisnis Indonesia Award 2025 menganugerahkan penghargaan kepada perusahaan berkinerja terbaik dari berbagai kategori industri, yakni 39 kategori emiten non-bank dan 7 kategori perbankan.
Ajang yang dimulai sejak 2002 ini juga bertujuan untuk mendorong dunia usaha agar dapat berkontribusi lebih besar dalam perekonomian nasional. Penyelenggaraan BIA 2025 menjadi bagian dari rangkaian program strategis Bisnis Indonesia Group sepanjang tahun dalam merayakan 4 Dekade Bisnis Indonesia.
Di sisi kinerja keuangan, Barito Pacific membukukan kenaikan laba tahun berjalan dalam 3 tahun terakhir. Laba tahun berjalan BRPT tercatat sebesar US$32,21 juta pada 2022, US$99,77 juta pada 2023, dan US$122,89 juta pada 2024.
Keuntungan itu diperoleh dari pendapatan yang tercatat sekitar US$2 miliar pada periode 2022—2024, yaitu sebesar US$2,96 miliar pada 2022, US$2,76 miliar pada 2023, dan US$2,38 miliar pada 2024.
Induk usaha PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dan PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) itu menggenggam total aset senilai US$10,53 miliar pada 2024. Adapun, jumlah ekuitas dan liabilitas BRPT tercatat sebesar masing-masing US$4,18 miliar dan US$6,34 miliar.
Agus Salim Pangestu, Direktur Utama Barito Pacific, mengatakan strategi ekspansi BRPT ke depan didorong oleh visi yang baik untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan mengubah tantangan menjadi peluang. Kami bersyukur bahwa pabrik Chlor Alkali - Ethylene Dichloride (CA-EDC) Chandra Asri Group di Cilegon telah ditetapkan sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek itu disebut memperkuat komitmen BRPT terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Selain itu, CSPA untuk akuisisi Shell Chemical and Industrial Park (SECP) merupakan sebuah langkah transformatif yang akan memperkuat posisi BRPT sebagai pemain utama di industri kimia regional,” tulisnya dalam Laporan TahunN 2024, dikutip Senin (30/6/2025).
Agus menuturkan prospek usaha di segmen utama BRPT yaitu sektor kimia dan infrastruktur melalui Chandra Asri Pacific dan pengembangan EBT oleh BREN di masa depan tetap menjanjikan.
Meski terdapat faktor eksternal dan kondisi geopolitik yang mempengaruhi iklim usaha, tetapi BRPT tetap optimistis menjalankan strategi pengembangan bisnis yang telah dilakukan selama ini.
“Melalui BREN, kami berada di posisi yang kuat untuk terus mengembangkan strategi ekspansi dan secara konsisten mendiversifikasi portofolio kami selain panas bumi di sektor EBT. BREN tetap berfokus menjalankan roadmap pertumbuhannya, dengan target mencapai kapasitas terpasang sebesar 1.300 MW pada 2028.”