Bisnis.com, JAKARTA — PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menyampaikan kabar terbaru mengenai proyek hilirisasi dan diversifikasi perseroan. PTBA berharap proyek-proyek tersebut dapat berkontribusi signifikan di masa depan.
Corporate Secretary Bukit Asam Niko Chandra menjelaskan PTBA saat ini terus bergerak dalam diversifikasi bisnis ke sektor non-batu bara.
“Kami fokus pada pengembangan energi terbarukan dan hilirisasi batu bara menjadi produk yang semakin memiliki nilai tambah,” kata Niko, Senin (23/6/2025).
Niko menjelaskan pada sektor energi terbarukan, PTBA aktif mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Bukti terbaru, kata Niko, adalah peresmian PLTS Timah Industri berkapasitas 303,1 kWp di Kawasan Industri Cilegon pada 17 Juni 2025 lalu. PLTS ini dijalankan melalui anak usaha PTBA, yaitu PT Bukit Energi Investama (BEI).
Selain itu, ujarnya, PTBA juga berkontribusi pada proyek energi bersih nasional di infrastruktur vital, seperti PLTS pada AOCC Bandara Soekarno-Hatta dan PLTS Jalan Tol Bali Mandara. Menurutnya, inisiatif ini tidak hanya mendukung dekarbonisasi, tetapi juga menunjukkan kontribusi PTBA dalam mendukung pariwisata dan lingkungan berkelanjutan.
Dia melanjutkan, PTBA juga turut serta dalam peningkatan ketahanan pangan melalui PLTS Irigasi yang membantu pengairan sawah di sekitar wilayah operasi perseroan.
Baca Juga
Di sisi hilirisasi batu bara, Niko menjelaskan PTBA terus mengembangkan potensi proyek strategis, salah satunya adalah Artificial Graphite dan Anode Sheet.
“Kami telah melakukan kajian tahap awal bersama BRIN, dan hasilnya menunjukkan kelayakan serta potensi pasar yang besar,” ucapnya.
Mengingat sebagian besar kebutuhan anode sheet di Indonesia masih diimpor dan seiring pesatnya perkembangan industri kendaraan listrik, PTBA melihat kebutuhan akan produk ini akan terus meningkat signifikan.
Niko menjelaskan grafit buatan ini merupakan bahan baku krusial untuk baterai kendaraan listrik dan berbagai industri berteknologi tinggi. Hal ini menegaskan visi PTBA untuk masuk ke rantai nilai industri masa depan yang lebih hijau dan inovatif.
“Seluruh inisiatif strategis tersebut merupakan bagian integral dari upaya kami untuk membangun ekosistem energi bersih yang komprehensif. Semua ini adalah bagian dari strategi jangka panjang kami untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara,” tuturnya.
Adapun PTBA menargetkan agar pendapatan dari bisnis non-batu bara ini dapat memberikan kontribusi yang semakin signifikan terhadap total pendapatan perusahaan di masa depan.
“Ini adalah langkah strategis PTBA untuk bertransformasi menjadi perusahaan energi terintegrasi yang semakin tangguh dan berkelanjutan,” ucapnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.