Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Prajogo Pangestu PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) berencana untuk menerbitkan obligasi berkelanjutan IV BRPT tahap I tahun 2025, dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp1 triliun. BRPT akan menggunakan dana obligasi ini untuk refinancing.
Dalam prospektusnya, BRPT menyampaikan penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan obligasi berkelanjutan IV Barito Pacific dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp3 triliun.
Obligasi ini akan diterbitkan dalam tiga seri, yaitu Seri A dengan tenor tiga tahun, Seri B dengan jangka waktu 5 tahun, dan seri C dengan tenor 7 tahun.
BRPT menyampaikan seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya oleh BRPT untuk pembayaran pinjaman perseroan, yaitu sebesar Rp700 miliar akan digunakan untuk pembayaran penuh obligasi penawaran umum berkelanjutan III Barito Pacific II Tahun 2023 Seri A.
Kemudian sebesar US$16,75 juta atau sekitar Rp272,2 miliar akan digunakan untuk pembayaran sebagian utang perseroan ke PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) berdasarkan pinjaman BNI.
BRPT menyampaikan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas obligasi berkelanjutan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo, dengan rating single A plus atau idA+.
Baca Juga
Penjamin pelaksana emisi obligasi ini adalah PT BCA Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Sucor Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. (TRIM).
Sementara itu, wali amanat dalam penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN).
Masa penawaran awal untuk obligasi ini adalah pada 19-23 Juni 2025, tanggal efektif pada 26 Juni 2025, masa penawaran umum 1-7 Juli 2025.
Kemudian tanggal penjatahan pada 8 Juli 2025, tanggal pengembalian uang pemesanan pada 10 Juli 2025, tanggal distribusi obligasi secara elektronik pada 10 Juli 2025, dan tanggal pencatatan pada BEI 11 Juli 2025.