Bisnis.com, JAKARTA — PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) menargetkan peningkatan produksi emas dalam jangka panjang seiring dengan rencana eksplorasi lanjutan. Pada 2025, diharapkan volume produksi setidaknya meningkat 25% di tengah melajunya harga emas global.
Pada perdagangan Kamis (19/6) pukul 17.07 WIB, harga emas spot mencapai level US$3.372,36 per troy ounce. Harga logam mulia tersebut sudah meningkat 28,50% secara year to date (YtD).
Menangkap momentum peningkatan harga emas global, ARCI menargetkan peningkatan produksi batu kuning sekitar 25% year on year (YoY) pada 2025. Tahun lalu, emiten Grup Rajawali itu memproduksi emas 93.400 ounce dengan volume penjualan 97.100 ounce.
Direktur Utama ARCI Rudy Suhendra menyampaikan perseroan setidaknya dapat meningkatkan produksi emas hingga 25% pada tahun ini seiring dengan beroperasinya Pit Araren. Pada kuartal I/2025, tingkat produksi ARCI sudah mencapai 21.000 ounces sehingga pendapatan naik 59,22% dan menghimpun laba bersih US$10,28 juta.
“Pada kuartal II/2025, diharapkan produksi emas semakin meningkat dari kuartal sebelumnya. Tren kenaikan itu juga berlanjut pada semester II/2025,” ujarnya dalam Paparan Publik, Kamis (19/6/2025).
Rudy Suhendra menyampaikan proyeksi harga emas diharapkan tetap tinggi pada 2025 sehingga turut mendorong kinerja perseroan. Dalam skenario bullish, analis memprediksi harga emas berpotensi mencapai US$4.000 per troy ounce.
Baca Juga
Menurutnya laba ARCI pada 2025 berpeluang meningkat 5 hingga 10 kali lipat dibandingkan dengan 2024. Tahun lalu, perseroan menghimpun laba bersih US$10,45 juta, yang nilainya hampir serupa dengan pencapaian kuartal I/2025.
“Berkaca dari kinerja kuartal I/2025, tidak sulit buat kami profit perusahaan bisa melebihi 5 kali dari 2024, bahkan bisa mencapai 10 kali lipat. Namun, ini tergantung harga emas pada semester II,” imbuhnya.
Dalam jangka panjang, sambung Rudy Suhendra, ARCI mengincar volume produksi melampaui rekor pada 2019 yang mencapai 250.000 ounce. Oleh karena itu, perseroan gencar melakukan kegiatan eksplorasi.
Selain di Pit Araren, ARCI menemukan cadangan baru pada Oktober 2024 di Koridor Timur dengan intersepsi 60 gram per ton di kedalaman 178 meter—214 meter. Perseroan juga sudah meningkatkan kapasitas pabrik menjadi 4 juta ton per tahun, dari sebelumnya 3 juta ton pada 2019.
“Dengan kegiatan eksplorasi yang berlanjut dan penambahan kapasitas pabrik, ke depan kami mengincar pertumbuhan produksi melampaui rekor pada 2019,” paparnya.