Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi fluktuatif namun akan ditutup melemah di rentang Rp16.270-Rp16.265 pada perdagangan hari ini, Rabu (18/6/2025).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan pada sesi kemarin, Selasa (17/6/2025) dengan melemah sebesar 24,50 poin atau 0,15% ke level Rp16.286 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar justru menguat 0,14% ke level 98,13.
Analis mata uang Ibrahim Assuaibi menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik global dan antisipasi pasar menjelang sejumlah keputusan suku bunga bank sentral dunia.
“Pelemahan ini sejalan dengan penguatan indeks dolar AS, di tengah meningkatnya kehati-hatian investor menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve pada Rabu waktu setempat,” ujarnya dalam siaran pers.
Di sisi lain, konflik Israel–Iran yang telah memasuki hari kelima berturut-turut turut meningkatkan kekhawatiran pasar. Meskipun sempat muncul harapan meredanya ketegangan, tensi kembali meningkat usai Presiden AS Donald Trump dalam unggahan media sosial mendesak “semua orang” untuk mengevakuasi Teheran.
Dari sisi domestik, peluang Bank Indonesia (BI) untuk kembali memangkas suku bunga acuan (BI Rate) dalam Rapat Dewan Gubernur pada 17–18 Juni 2025 dinilai kecil. Selain ketegangan geopolitik yang masih tinggi, BI juga baru saja menurunkan suku bunga pada pertemuan sebelumnya.
Baca Juga
Ibrahim menyatakan bahwa di tengah dinamika global, pasar melihat ruang pelonggaran moneter BI menjadi terbatas, terlebih The Fed juga diperkirakan menunda rencana pemangkasan suku bunga.
Di tengah dinamika itu, dia memproyeksikan rupiah akan bergerak fluktuatif tetapi ditutup melemah di kisaran Rp16.270 hingga Rp16.265 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (18/6/2025).
Rupiah dibuka melemah 0,12% atau 20 poin ke level Rp16.310 per dolar AS pukul 09.05 WIB.
Pada saat yang sama, indeks dolar terpantau melemah 0,12% ke posisi 98,70.