Bisnis.com, JAKARTA — Anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), PT Waskita Karya Realty, tengah didesak untuk melakukan restrukturisasi utang melalui Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.
Berdasarkan SIPP Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, dikutip Senin (9/6/2025), Waskita Karya Realty diajukan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) oleh PT Fourcili Kreasi Indonesia.
Adapun, perkara dengan No. 148/Pdt.Sus-PKPU/2025/PN Niaga Jkt.Pst tersebut dilayangkan sejak 2 Juni 2025. Anak usaha WSKT akan menghadapi sidang perdana PKPU pada 12 Juni 2025.
Dalam keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan WSKT Ermy Puspa Yunita menjelaskan Waskita Karya Realty merupakan anak usaha perseroan dengan kepemilikan saham sebesar 99,99%.
Dia menuturkan pada 5 Juni 2025, Waskita Karya Realty telah menerima surat dari PN Jakarta Pusat No: 2683/PAN.3/W10.U1/HK2.4/6/2025 perihal Panggilan Sidang Perkara Gugatan No: 148/Pdt.Sus-PKPU/2025/PN.Niaga.Jkt.Pst. yang akan dilaksanakan pada 12 Juni 2025.
Permohonan PKPU 148 tersebut terkait permintaan pelunasan pembayaran dari PT Fourcili Kreasi Indonesia selaku pihak Pemohon. Adapun, disampaikan relaas PKPU Nomor Perkara 148 beserta bukti terima dokumen tersebut.
Baca Juga
"Dapat kami sampaikan bahwa dengan adanya pengajuan permohonan PKPU tersebut, tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap kegiatan operasional dan kondisi keuangan dari Perseroan," tulisnya.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, Jumat (2/5/2025), WSKT mengalami lonjakan rugi bersih pada kuartal I/2025 seiring dengan merosotnya pendapatan dan tekanan dari beban keuangan yang masih tinggi.
Berdasarkan Laporan Keuangan akhir Maret 2025, WSKT membukukan rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,24 triliun atau naik dari kerugian Rp939,55 miliar pada kuartal I/2024.
Penurunan kinerja juga tercermin dari sisi pendapatan usaha yang terkontraksi tajam 37,80% secara tahunan (year on year/YoY), dari Rp2,18 triliun menjadi Rp1,35 triliun.
Meskipun beban pokok pendapatan ikut turun 41,13% YoY menjadi Rp1,09 triliun, margin laba tetap tertekan. Alhasil, laba kotor tercatat sebesar Rp255,29 miliar, turun 17,74% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp310,36 miliar.
Sementara itu, beban keuangan WSKT mencapai Rp901,75 miliar atau turun tipis dari kuartal I/2024 yang sebesar Rp1,10 triliun. Selain itu, perseroan juga mencatatkan rugi bersih dari entitas asosiasi dan ventura bersama senilai Rp122,96 miliar.
Dari sisi bottom line, kerugian yang meningkat membuat rugi per saham dasar ikut melebar menjadi Rp43,26 per lembar saham dari sebelumnya Rp32,62 per saham.
Adapun kas dan setara kas perusahaan hingga akhir Maret 2025 mencapai Rp2,93 triliun, tumbuh 2,79% dari periode sama tahun sebelumnya yakni Rp2,85 triliun.
Total aset Waskita per kuartal I/2025 tercatat mencapai Rp74,69 triliun atau menurun 3,19% year to date (YtD). Perinciannya, liabilitas terkoreksi 1,64% YtD menjadi Rp68,13 triliun, sedangkan ekuitas merosot 16,80% ke angka Rp6,55 triliun.