Bisnis.com, JAKARTA - Pakistan telah mengalokasikan 2.000 megawatt listrik pada tahap pertama dorongan nasional mendukung penambangan Bitcoin dan pusat data kecerdasan buatan (AI), saat negara tersebut berupaya melegalkan mata uang kripto dan menarik investasi asing.
Prakarsa tersebut, yang dipimpin oleh Pakistan Crypto Council, juga akan membantu memonetisasi kelebihan energi dan menciptakan lapangan kerja berteknologi tinggi, kata kementerian keuangan dalam sebuah pernyataan.
Melansir Bloomberg, Senin (26/5/2025), proyek pembangkit listrik tenaga batu bara seperti Sahiwal, China Hub, dan Port Qasim, yang saat ini beroperasi dengan kapasitas 15%, termasuk di antara proyek yang diharapkan akan dialihfungsikan untuk upaya ini, kata kementerian tersebut.
Pemerintah federal Pakistan tengah mencari investasi untuk memperkuat perekonomian yang nyaris gagal bayar pada 2023. Dengan perkiraan 15-20 juta pengguna kripto, negara tersebut bermaksud membangun kerangka regulasi untuk meningkatkan ekosistem lokal dan menarik modal global.
Pada April 2025, mereka menggandeng Changpeng Zhao, salah satu pendiri bursa kripto terbesar di dunia, Binance, untuk mendirikan platform keuangan digital. Crypto Council juga telah menandatangani pakta awal dengan proyek kripto Presiden AS Donald Trump untuk mempercepat inovasi blockchain.
Negara tersebut telah menarik minat para penambang kripto global dan perusahaan infrastruktur data, menurut pernyataan kementerian keuangan, yang tidak mengungkapkan nama-nama spesifik.
Baca Juga
Selain itu, aktivitas pertambagan kripto mulai dapat dilakukan melalui cloud mining atau penambangan awan. Strategi ini dapat menjadi solusi alternatif bagi mereka yang ingin terlibat dalam penambangan aset kripto tanpa harus berinvestasi pada perangkat keras mahal. Dengan model ini, penambang dapat menggunakan sumber daya komputasi dari pihak ketiga untuk menambang aset digital secara lebih praktis.
Dikutip dari platform edukasi aplikasi PINTU, Pintu Academy, cloud mining adalah metode penambangan aset kripto tanpa perlu memiliki perangkat keras sendiri, melainkan dengan menyewa sumber daya komputasi dari penyedia layanan cloud mining.
Terdapat dua tipe model cloud mining, yaitu Host Mining yang memungkinkan penambang menyewa atau membeli rig penambangan dan Hash Power Leasing di mana penambang hanya menyewa hash power tanpa mengelola perangkat keras. Beberapa metrik penting dalam cloud mining mencakup hash rate, cost per hash, pool fees, block reward, dan energy consumption.
Keunggulan cloud mining meliputi biaya yang lebih terjangkau, tidak memerlukan pengetahuan teknis, bebas dari perawatan perangkat keras, serta menjadi sumber penghasilan pasif. Namun, ada risiko seperti penipuan, profit rendah, kurangnya kontrol, dan potensi risiko regulasi.
Beberapa platform cloud mining tepercaya antara lain Youhodler, Binance Cloud Mining, Hashfrog, StormGain, Ecos, Nicehash, dan Hashing24. Sebelum memilih penyedia layanan cloud mining, penting untuk melakukan riset mendalam agar terhindar dari penipuan dan kontrak yang merugikan.