Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 45 emisi obligasi dan sukuk dari 31 emiten dengan nilai outstanding mencapai Rp58,74 triliun sejak awal tahun (year-to-date/ytd).
Secara total, jumlah emisi obligasi dan sukuk di BEI mencapai 606 pencatatan dari 133 emiten dengan nilai mencapai Rp489,02 triliun dan US$107,92 juta.
”Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 606 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp489,02 triliun dan US$107,92 juta, yang diterbitkan oleh 133 emiten,” kata Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi dalam keterangan resmi, Jumat (23/5/2025).
Teranyar, perusahaan kertas Grup Sinar Mas, PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry menerbitkan obligasi senilai Rp1,38 triliun dalam tiga seri. Sejumlah seri dalam obligasi itu memiliki kupon di atas 10 persen.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Lontar Papyrus telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Tahap III Tahun 2025 dengan jumlah pokok Rp1,38 triliun.
Obligasi tersebut merupakan rencana dari obligasi berkelanjutan III senilai Rp3,5 triliun. Sebelumnya, perusahaan sudah menerbitkan obligasi Rp1,25 triliun pada tahap I dan Rp867,82 miliar pada tahap II.
Seri A dengan pokok Rp201,65 miliar memiliki tingkat bunga tetap 7,00% per tahun dan jangka waktu 370 hari sejak tanggal emisi.
Seri B dengan pokok Rp860,67 miliar dengan bunga 10,25% per tahun dan jangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi.
Terakhir, seri C memiliki pokok Rp319,84 miliar dengan tingkat suku bunga tetap 10,75% per tahun dengan jangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi.
Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 21 Agustus 2025, sedangkan bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo masing-masing obligasi adalah tanggal 1 Juni 2026 untuk Obligasi Seri A, 21 Mei 2028 untuk Obligasi Seri B, dan 21 Mei 2030 untuk Obligasi Seri C.
Penjamin pelaksana emisi obligasi ialah PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Maybank Sekuritas Indonesia, PT Sucor Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
Adapun manajemen menerangkan, sebanyak Rp196,83 miliar dana hasil penawaran umum obligasi digunakan untuk pembayaran sebagian utang perseroan dalam mata uang rupiah, Rp153,03 miliar digunakan untuk pembayaran utang dalam mata uang dolar AS, dan Rp71,57 miliar digunakan untuk membayar utang perseroan berupa bunga obligasi.
”Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan yang terdiri antara lain adalah pembelian bahan baku, bahan pembantu produksi, energi dan bahan bakar, barang kemasan serta biaya overhead,” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi, dikutip Minggu (25/5/2025).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.